BENTENGSUMBAR.COM – Brigjen Junior Tumilaar dicopot dari jabatannya sebagai Inspektur Kodam XIII Merdeka. Dia dipecat setelah melayangkan surat terbuka kepada Kapolri.
Dalam surat yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Tumilaar membela seorang Babinsa yang diintimidasi oleh personel Brimob Polda Sulawesi Utara dalam kasus sengketa lahan.
Nicho Silalahi, aktivis sosial dan politik yang kerap bersuara keras di media sosial mendukung tindakan Brigjen Tumilaar meski sampai dipecat pada Jumat 8 Oktober 2021.
Menurut Nicho, tak banyak orang yang berani saat ini. Itu sebabnya, Brigjen Tumilaar hadir menjadi setetes air di padang gersang dan Nicho memintanya jangan menangis.
“Akhirnya kau hadir menjadi setetes air di padang gersang. Demi membela rakyat, kau sanggup mempertaruhkan jabatan dan siap untuk dipersalahkan,” ujar Nicho Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Minggu 10 Oktober 2021.
Masih dalam cuitan yang sama, Nicho menyatakan kekaguman dan rasa hormat kepada Junior Tumilaar.
“Yang pasti aku menaruh hormat padamu. Jika kelak aku bertemu padamu maka aku akan mencium tanganmu, Jenderal. Panjang umur dan sehat selalu,” ujar Nicho.
Pada cuitan di hari yang sama, Nicho Silalahi menayangkan video Brigjen Junior Tumilaar yang meminta seluruh pihak jangan menyakiti rakyat dengan nada sedih.
Menurut Tumilaar, semua sedang mengalami kesulitan. Rakyat sedang sulit. Jadi tidak perlu ditambah dengan manyakiti hatinya.
“Jangan menangis Jenderal. Kami sebagai rakyat tahu, bahwa saat ini negara sudah dikuasai oleh penghamba oligarki,” ungkap Nicho Silalahi.
“Mari Jenderal, tegakkan kepalamu. Kita lawan balik para jahanam yang menyakiti dan mengorbankan rakyat. 28 Oktober kita buat gerakan yang besar-besaran bela tanah rakyat,” pungkas Nicho Silalahi. (Seputartangsel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »