“Kelebihan kolesterol punya dampak sangat berbahaya bagi tubuh. Namun, sebetulnya ada banyak cara yang bisa dilakukan agar bisa menjaga kolesterol tetap berada dalam kadar normal, yang penting kita jangan lengah dan selalu menjaga diri,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya.
Puan memaparkan penelitian yang menyebutkan bahwa sebenarnya kolesterol dalam tubuh adalah lemak yang diproduksi oleh sel-sel hati dan sel tubuh lainnya. Kolesterol punya kandungan untuk membuat lapisan luar sel, membantu mencerna makanan, dan membantu memproduksi Vitamin D yang menghasilkan hormon seksual pada pria dan wanita.
Jika dilihat dari fungsinya, kolesterol bisa disebut memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, pada saat tertentu, kolesterol bisa menjadi bumerang apabila kadarnya terlalu tinggi.
“Saya sampaikan hal ini kebetulan tepat dengan momen Hari Lansia Sedunia dan banyak sekali mereka yang sudah lanjut usia punya masalah dengan kolesterol. Karena memang banyak sekali penyakit, seperti jantung, stroke, sirkulasi darah yang buruk, bermula dari tingginya kolesterol tubuh,” ujar Puan.
Menurut penjelasan dari Institut Jantung, Paru-paru, dan Darah Nasional di AS (NHLBI), total kadar kolesterol yang baik untuk tubuh adalah kurang dari 200 mg/dL. Untuk kadar kolesterol yang tinggi biasanya tinggi mencapai 240 mg/dl atau bahkan lebih.
Jadi, dapat disimpulkan jika kadar HDL yang normal dalam tubuh adalah 40 mg/dl atau lebih. Sedangkan untuk LDL adalah kurang dari 100 mg/dl, dan trigliserida yang baik dalam darah adalah kurang dari 150 mg/dl.
“Nah, batas ukuran kolesterol yang aman untuk tubuh inilah yang harus kita jaga,” ucap Puan.
Puan mengingatkan kembali bahwa ada banyak cara untuk menjaga kolesterol. Cara-cara itu pun tidaklah sulit. Agar kadar kolesterol dalam tubuh tetap normal dan terjaga, kita sebaiknya mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung.
Puan mengingatkan untuk kurangi mengkonsumsi lemak jenuh dan tidak mengonsumsi lemak trans. “Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa lemak jenuh bisa meningkatkan total kolesterol dalam darah. Bukan sekedar omong kosong saja. Maka, harus kita kurangi,” ujar Puan.
Pada momen itu, Puan juga mengingatkan untuk menjalani gaya hidup sehat dan menghindari gaya hidup yang menyebabkan kolesterol naik. “Kurangi merokok karena dapat membuat kadar kolesterol menjadi tinggi. Nah, jika berhenti merokok, maka kadar kolesterol HDL justru akan meningkat dan baik untuk kesehatan,” katanya.
Puan menyebutkan bahwa ada penelitian yang menemukan bahwa berhenti merokok umumnya membuat tekanan darah dan detak jantung akan menjadi normal. Berbeda saat sedang merokok.
Selain itu, jaga kadar kolesterol dalam tubuh dengan menjaga berat badan. Puan sendiri pun sudah mulai menjalani kebiasaan olahraga rutin untuk menjaga berat badannya agar tetap sehat. Dia sendiri setiap hari selalu berolahraga di rumah.
“Olahraga itu bukan soal kurus saja, tapi dampak kesehatannya banyak sekali. Kalau rutin, bisa bantu menjaga kadar kolesterol agar tetap dalam keadaan normal,” kata Puan.
Secara ilmiah, lanjut Puan, olahraga mampu meningkatkan kadar HDL dan bisa menurunkan kadar LDL dan trigliserida, memompa darah ke seluruh tubuh, serta menurunkan tekanan darah. Puan menyarankan untuk melakukan olahraga ringan saja asal rutin.
Selain itu, selalu jaga kesehatan mental. “Stres itu banyak sekali efek negatifnya. Kita bisa meminimalisir stres. Bukannya dengan menghindari masalah, tetapi memahami batas kekuatan diri dan menerima bila memang sudah membutuhkan waktu istirahat,” kata Puan.
Puan sendiri di sela-sela kesibukannya selalu menyediakan waktu untuk rehat. Pasalnya, istirahat dapat menenangkan tubuh dan menyegarkan pikiran untuk kembali bekerja dengan produktif dan efisien.
“Jaga kolesterol juga dengan selalu melakukan cek kesehatan. Jika untuk kesehatan, jangan pernah lengah, karena menjaga kesehatan selalu lebih baik daripada mengobati,” tutup Puan.
Laporan: Mela
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
