BENTENGSUMBAR.COM - Mantan juru bicara PSI Dedek Prayudi (Uki) mengomentari pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang menuding interpelasi yang diajukan PSI dan PDIP terhadap Gubernur Anies Baswedan soal Formula E sebagai pesanan oligarki.
Menurut Uki, pernyataan Rocky sangat keliru. Pasalnya, apa yang diperjuangkan PSI dan PDIP agar mendapat penjelasan dari Anies mengenai polemik Formula E melalui interpelasi sama sekali tidak ada kaitannya dengan oligarki.
Sebaliknya, lanjut Uki, upaya Anies yang terkesan menghindar dari tanggung jawabnya terhadap masalah Formula E dengan merangkul mayoritas fraksi di DPRD DKI yang menolak interpelasi, merupakan wujud oligarki yang sebenarnya.
Diketahui, Anies Baswedan menjamu 7 pimpinan fraksi DPRD DKI di rumah dinasnya pada Kamis, 26 Agustus 2021 malam. Hanya PSI dan PDIP yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena memang tidak diundang Anies.
Pertemuan Anies dan 7 fraksi itu jadi sorotan publik lantaran dilakukan di tengah isu interpelasi soal Formula E. Apalagi setelah makan malam tersebut, ke-7 fraksi DPRD DKI kompak menolak interpelasi yang diusulkan Fraksi PDIP dan PSI.
"Terbalik. Saat @psi_id dan @PDI_Perjuangan ingin membuka tabir Formula E agar terang benderang ke muka publik, yang terjadi malah Gubernur mengumpulkan elit politik di kediamannya," tulis Uki di akun Twitternya, seperti dilihat netralnews.com, Selasa, 31 Agustus 2021.
"Apakah sebuah kebetulan kemudian elit-elit tersebut menolak interpelasi?" cuit @Uki23.
Sebelumnya, Rocky Gerung menuding interpelasi yang diajukan Fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI Jakarta terhadap Gubernur Anies Baswedan terkait pegelaran Formula E merupakan pesanan oligarki.
“Soal Formula E ini yang bekerja itu Formula O, Formula Oligarki. Jadi, ini interpelasi yang sebetulnya dipesan oleh oligarki,” kata Rocky dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 29 Agustus 2021.
"Ya interpelasi itu adalah hak yang melekat pada DPR, tapi interpelasi diajukan oleh siapa? Diajukan oleh PSI dan PDIP. Iya itu formilnya begitu, tapi materialnya itu adalah kepentingan oligarki," ujarnya.
Lebih lanjut, Rocky mengatakan bahwa banyak pihak menganggap kalau interpelasi itu bukan soal Formula E, melainkan upaya 'menjegal' Anies menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Orang dengan mudah menganggap bahwa yang diinterpelasi itu bukan soal kebijakan Formula E, tapi potensi Anies Baswedan untuk menjadi presiden,” ungkapnya.
Apalagi, lanjutnya, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga soal Pilpres 2024, nama Anies selalu masuk dalam tiga besar kandidat calon presiden (capres). Sementara, tambah Rocky, calon dari PDIP dan PSI tak terdengar gaungnya.
"Karena survei-survei menempatkan Anies nomor satu, nomor dua, nomor tiga, di situ aja. Sementara calon PSI dan PDIP di bawah semua itu, nggak bunyi," jelas Rocky.
Karena itu, Rocky menegaskan jika interpelasi Formula E yang diajukan PSI dan PDIP hanyalah upaya untuk menggerus elektabilitas Anies Baswedan.
“Jadi ini mesti dibaca lebih jauh lagi. Interpelasi dalam upaya untuk menginterupsi elektabilitas Anies Baswedan. Kan kalau jadi heboh kan orang wah itu Anies ada problem maka elektabilitasnya turun,” tandasnya.
"Jadi interpelasi untuk elektabilitas sebetulnya dengan dibungkus bahwa ya ini hak anggota DPR untuk mengajukan interpelasi," pungkas Rocky Gerung. (netralnews)
« Prev Post
Next Post »