BENTENGSUMBAR.COM - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy, Satyo Purwanto, memberi tanggapan terkait Politikus PSI, Giring Ganesha.
Seperti diketahui, Giring menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, merupakan seorang pembohong.
Giring juga mengimbau masyarakat agar tidak memilih Anies menjadi presiden karena telah menggunakan APBD secara tidak efisien seperti mengadakan Formula E.
“Tudingan Giring kepada Gubernur DKI sangat tendensius dan berkategori serangan pribadi kepada Anies Baswedan,” ujar Satyo Purwanto, dilansir dari GenPI.co pada Ahad, 26 September 2021.
Menurut Satyo, ada cara yang lebih baik dilakukan oleh Giring. Yakni melakukan kritik dari dalam tanpa membuat video yang bernarasikan kebencian.
“Giring mestinya melalui mekanisme kontrol kekuasaan jika merasa Gubernur DKI menyalahi aturan jika dia sebagai anggota parlemen Jakarta,” katanya.
“Faktanya yang dilakukan Giring adalah kampanye negatif terhadap profile Anies Baswedan,” lanjut Satyo.
Tidak hanya itu, Satyo juga menilai PSI dan Giring seperti memiliki dendam kesumat kepada Anies Baswedan.
“Giring dan PSI sepertinya sudah dalam kategori membenci Anies. Padahal sudah menjadi kebiasaan dalam politik tidak pernah ada musuh abadi,” katanya.
Di sisi lain, Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio menyayangkan sikap Giring yang sangat terlihat membenci Anies Baswedan dalam memaparkan narasinya.
“Mudah terbaca kan itu, PSI mengumbar narasi kebencian apalagi Giring pernah mendeklarasikan diri sebagai Capres,” katanya.
Satyo juga menilai bahwa PSI sedang mencari popularitas dengan menyerang Anies Baswedan lewat pernyataan Giring.
“PSI nampak jelas sedang cari panggung dan citra bertentangan dengan Gubernur Jakarta. Tingkatkan jam terbang dulu Mas Giring!” ujar Hendr Satrio.
Menurut Hendri Satrio, warja bila Giring dan PSI melancarakn serangkaian serangan kepada Anies. Sebab, mantan menteri pendidikan tersebut merupakan tokoh sentral ibu kota.
“Tokoh yang dianggap oposisi seksi ya Jakarta, jadi kalau mau dapet perhatian publik ya colek Gubernur Jakarta,” katanya.
Tidak hanya itu, Hendri Satrio juga membaca PSI tak berani mencolek kepala daerah yang berasal atau didukung partai koalisi istana.
“Akan beresiko bagi PSI kalau mencolek orang dalam istana. Jadi memang strateginya PSI ini pragmatis aja, elus penguasa, colek lawannya,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »