BENTENGSUMBAR.COM - Silang pendapat para elite politik yang mendukung Joko Widodo menjadi indikasi bahwa saat ini kondisi koalisi sudah retak.
Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran melihat sikap kritik Ketua Umum PDIP kepada Luhut Binsar Pandjaitan merupakan bentuk peta persaingan secara terbuka.
Sebab PDIP, sebagai pendukung utama Jokowi merasa tidak diberi ruang yang luas saat pemerintah menangani pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Megawati misalnya minta Agar komando dipegang langsung oleh Jokowi, hal itu bisa ditafsirkan bahwa Mega tidak menginginkan lagi Luhut berada di atas panggung," demikian analisa Andi Yusran, dilansir dari RMOL pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan indikasi kabinet Jokowi karena masing-masing partai politik sedang bekerja untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Atas dasar itulah, partai pendukung Jokowi berani menyampaikan kritikan pada pengelolaan penanganan Covid-19.
Apalagi, banyak menteri di Kabinet Jokowi juga berasal dari partai yang bermacam-macam.
"Kritikan partai pendukung koalisi adalah indikasi jika kabinet sudah mulai retak. Logika ini dibangun atas argumentasi bahwa menteri-menteri umumnya diutus oleh partainya masing-masing," demikian kata Andi.
(*)
« Prev Post
Next Post »