BENTENGSUMBAR.COM - 76 tahun sudah, kemerdekaan Republik Indonesia dirasakan. 76 tahun juga lembaga tinggi pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lahir.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menegaskan komitmen untuk terus berbenah diri di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76.
Saat ini, DPR RI periode 2019-2024 memiliki 5 pimpinan: Ketua DPR Puan Maharani, dan 4 Wakil Ketua yakni Azis Syamsuddin, Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel dan Muhaimin Iskandar.
Puan sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini memastikan, lembaga perwakilan rakyat yang dipimpinnya tak akan berhenti melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan kerja-kerja legislasi, pengawasan dan anggaran, sebagaimana diamanatkan konstitusi.
“Tidak ada yang hal utama bagi DPR selain aspirasi rakyat. Di ulang tahun ke-76 ini, DPR akan terus berbenah diri dan terus belajar untuk mendengar, memahami dan menyalurkan aspirasi rakyat,” kata Puan.
Puan tak menampik masih terdapat berbagai kekurangan dari DPR dalam fungsinya sebagai penyalur aspirasi rakyat. Oleh sebab itu, segala masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pelecut DPR untuk bekerja lebih baik lagi.
“DPR dipilih langsung oleh rakyat, maka masukan dan kritik dari rakyat adalah ‘vitamin’ buat kami untuk terus belajar menjadi penyambung lidah rakyat yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Anak dari Megawati mengingatkan seluruh wakil rakyat agar mendedikasikan diri untuk kepentingan masyarakat, terlebih di era pandemi Covid-19 saat ini. Dia menegaskan, dibutuhkan kerja yang tak kenal lelah oleh anggota DPR agar beban rakyat diringankan di masa sulit saat ini.
“Kami akan mengawasi setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19 agar semata-mata bertujuan untuk penyelamatan rakyat dari bencana kesehatan ini, bukan yang lain,” tuturnya.
Puan pun mengajak semua anggota DPR RI menjadikan HUT DPR ke-76 ini sebagai momentum untuk bergotong royong dan berbagi di tengah pandemi.
“Peringati HUT ke-76 DPR ini dengan bergotong-royong bersama rakyat yang sedang sulit. Buka dapur-dapur umum, bagikan sembako, obat-obatan, vitamin dan semua yang bisa meringankan beban rakyat di saat pandemi ini,” tuturnya.
Berhasil memimpin
Sejak 2019, Puan Maharani telah membuat kebijakan untuk mensejahterakan rakyat. Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, berhasil memimpin DPR sejak dilantik pada 2019.
"Sangat berlebihan jika ada yang menilai Puan gagal pimpin DPR,” kata Emrus.
Emrus menjelaskan, bukti keberhasilan Puan di antaranya adalah kinerja DPR pada awal periode ini lebih baik dari sebelumnya. Puan berhasil mengedepankan musyawarah dalam keputusan-keputusan penentuan pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) DPR dan diterima oleh seluruh fraksi partai politik (Parpol).
"Demokrasi di DPR berjalan dengan baik, kerja-kerja DPR berjalan dengan baik, saya berkesimpulan bahwa DPR di era kepemimpinan Puan berhasil,” ungkapnya.
Emrus menambahkan, DPR memiliki tugas legislasi, anggaran, dan pengawasan. Karena itu, penilaian terhadap kinerja DPR juga harus mencakup hal tersebut.
Menurut Emrus, target pembuatan undang-undang (UU) yang ditetapkan DPR pada awal periode pasti menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19. Dalam hal ini, Emrus memahami jika prioritas DPR saat ini lebih tertuju pada penanganan dampak dari pandemi itu.
"Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, termasuk prioritas kerja DPR yang menurut saya kini lebih fokus pada penanganan dampak pandemi, dari sisi pengawasan, penganggaran, dan masukan yang konstruktif pada pemerintah,” ungkap Emrus.
Di samping berhasil, Puan bersama anggota lainnya mampu membuat kebijakan untuk rakyat dan tak ragu untuk kritik pemerintahan. Apalagi soal Covid-19, beberapa kritik dilemparkan Puan untuk menjaga rakyat.
Pertama, ia meminta pemerintah membuat aturan yang jelas dan berlanjut dalam melaksanakan kebijakan pengendalian pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Puan dalam pidato pembukaan masa persidangan I tahun sidang 2021-2022 yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lalu Puan pernah meminta tidak ada lagi laporan tentang keterbatasan stok vaksin di daerah yang mengakibatkan proses vaksinasi menjadi tersendat atau bahkan terhenti. Apalagi, pemerintah mengatakan saat ini total vaksin yang sudah beredar di daerah dan sebagiannya siap didistribusikan berjumlah 100,9 juta dosis vaksin.
Selain itu, Puan juga memberikan bantuan kepada anak yatim yang ditinggalkan orang tuanya akibat Covid-19.
Bahkan Puan Maharani menyoroti tingginya jumlah ibu hamil yang meninggal dunia akibat Covid-19. Dia mengingatkan pemerintah agar melakukan upaya pencegahan untuk mengantisipasi bertambahnya kasus kematian ibu hamil karena Corona.
Laporan: Mela
« Prev Post
Next Post »