Keberadaan Pokdarwis tersebut perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata.
Hal ini mengemuka dalam acara yang bertemakan “Pelatihan Tata Kelola Bisnis dan Pemasaran di Destinasi Pariwisata”, yang diselenggarakan secara off-line oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga – Disparpora Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Acara pelatihan kepariwisataan ini dilaksanakan selama 3 hari berturu-turut dimulai pada hari Senin, Selasa dan Rabu pada tanggal 9, 10 dan 11 Agustus 2021, bertempat di Hotel Minang Jaya Syariah, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Ketua Panitia adalah Rukmawati – Kepala seksi pemberdayaan SDM Disparpora Kabupaten Padang Pariaman.
Narasumber pertama adalah Ritno Kurniawan, SP merupakan pembicara kepariwisataan Tingkat Nasional mendapat jadwal hari Senin, 09/08/2021 sejak pukul 13.30 – 22.30 WIB dengan diselingi ISHOMA dan coffe break.
“SOP – Standar Operasi Prosedur merupakan dagingnya Pokdarwis. Ada 4 poin yang harus ada dalam sebuah kepengurusan Pokdarwis, antara lain: Profil Pokdarwis, Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja dan SOP,” demikian Ritno Kurniawan memaparkan.
Kemudian dilanjutkan pada hari Selasa, 10/08/2021, dimulai sejak pukul 08.00 – 12.00 WIB, sebagai narasumber kepariwisataan Tingkat Nasional adalah Mohammad Yadi, membawakan tema “Peran Pokdarwis dalam Pengembangan Wisata Taram”.
Wisata Kapalo Banda – Wikanda dikelola secara apik oleh Mohammad Yadi yang diamanahkan oleh masyarakat setempat sebagai Ketua Pokdarwisnya.
Lokasi dan alamat objek wisata Kapalo Banda Taram berada di Kanagarian Taram Kecamatan Harau, Kanagarian Taram Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat – 26271
“Hal terpenting dalam mengelola Pokdarwis adalah kekompakan dari warga masyarakat setempat. Memang tidak mudah mengajak masyarakat untuk berubah menuju kemajuan, namun dibutuhkan keuletan dan kesabaran dari para pejuang pariwisata untuk mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan,” tandas Muhammad Yadi memberikan semangat kepada peserta pelatihan sebanyak 35 orang.
Laporan: H. Ali Akbar
« Prev Post
Next Post »
