Wapres menuturkan bahwa semangat hijrah pada dasarnya juga telah menginspirasi bangsa Indonesia secara umum untuk bertransformasi menuju Indonesia Maju yang kuat dan bermartabat. “Kita harus berhijrah dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Kita harus berhijrah dari ketergantungan terhadap produk-produk impor. Kita membangun kemandirian bangsa, berdikari di bidang ekonomi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wapres meyakini bahwa upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah seperti melalui Festival 1 Muharam, sejalan dengan upaya Pemerintah Pusat dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. “Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah yang tidak saja sesuai dengan aturan agama tapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan,” tegasnya.
Hal ini, menurut Wapres, akan mudah terealisasi karena Sumatera Barat memiliki modal yang kuat dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah. “Kultur adat dan masyarakat yang agamis yang mengacu kepada Tigo Tungku Sajarangan, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, tentu akan menjadi pelecut bagi hijrah muamalah melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” paparnya.
Sebagai contoh, sebut Wapres, konversi Bank Nagari menjadi bank syariah yang merupakan cita-cita dan keinginan masyarakat Sumatera Barat, sangat relevan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. “Konversi Bank Nagari menjadi bank syariah juga sejalan dengan apa yang dilakukan Pemerintah saat ini yaitu bergerak bersama memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui 4 fokus yakni pengembangan industri halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan kerwirausahaan syariah,” urainya.
Di samping itu, lanjut Wapres, Gerakan Minangkabau Berwakaf dapat menjadi sarana untuk pemberdayaan masyarakat Sumatera Barat, dan juga sarana untuk membantu perekonomian kelompok masyarakat miskin. “Masyarakat Sumatera Barat yang terkenal dengan para perantau yang sukses di berbagai daerah maupun di luar negeri merupakan potensi yang harus diaktifkan dalam bentuk kolaborasi para perantau dengan daerah dalam membangun “Nagari”. Salah satu gerakannya dapat diwujudkan dengan mengembangkan lebih luas lagi wakaf produktif,” pintanya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah melaporkan bahwa rangkaian acara Festival 1 Muharam 1443 H dilaksanakan dalam rangka pengembangan ekonomi syariah secara nasional. Ia mengatakan ekonomi syariah dan masyarakat Minangkabau ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Menurutnya hal ini menjadi modal yang baik bagi pengembangan ekonomi syariah tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga di tingkat nasional. “Kegiatan ekonomi syariah di Sumatera Barat di antaranya adalah melalui gerakan Minangkabau Berwakaf, sebagaimana salah satu wujud nyata dukungan pemerintah daerah adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui instrumen wakaf. Di mana provinsi Sumatera Barat telah ditunjuk menjadi salah satu propinsi pilot project wakaf di tingkat nasional oleh Bapak Presiden,” tuturnya.
Adapun potensi wakaf yang dimiliki masyarakat Sumatera Barat, sambung Mahyeldi, akan sangat bermanfaat untuk mendukung pergerakan perekonomian masyarakat seperti di bidang pertanian, peternakan, pemberdayaan UMKM, dan pariwisata. “Maka melalui kegiatan Festival 1 Muharam 1443 H dan (HUT) Kemerdekaan ini tentu akan menambah semangat dan dorongan seluruh stakeholder untuk mengembangkan ekonomi syariah dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan juga akan memperkuat kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumatera Barat,” ujarnya. (Budi Arief)
#BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR
« Prev Post
Next Post »