BENTENGSUMBAR.COM - Hari-hari indah masih menjadi milik pebulutangkis Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mengapa demikian? Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo setelah mengalahkan wakil Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Banyak pihak masih bertanya-tanya siapakah sosok Apriyani Rahayu pasangan Greysia Polii tersebut. Apriyani sendiri merupakan atlet kelahiran Konawe, Sulawesi Tenggara, 29 April 1998 lalu. Berjuang jadi atlet bukan hal yang mudah bagi Apriyani apalagi ia berasal dari keluarga kurang mampu dan pelosok daerah.
Namun ternyata kesuksesan yang diraih Apriyani hingga kini ternyata tidak lepas dari peran salah satu legenda bulutangkis Indonesia era 1980-an Icuk Sugiarto.
Di bawah ini hasil perbincangan antara wartawan Forum News Netwok (FNN) TV, Fahmi Ari Nova, dengan legenda bulutangkis Indonesia era 1980-an Icuk Sugiarto.
Mengadu Nasib
Adalah Apri mencoba mengadu nasib untuk mengasah potensinya dari pebulutangkis amatir menjadi profesional. Dia pun bertolak ke Jakarta, ditemani dengan seseorang bernama Yuslan Kisra yang saat itu berstatus sebagai wartawan olahraga dan kini menjadi ASN di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora). Pada 2013, Yuslan yang menitipkan Apri kepada Icuk.
"Ya kalau bukan karena Bang Yuslan, tidak ada Apriyani saat ini. Makanya alhamdulillah, karena orang yang berjasa ya bang Yuslan," ucap Icuk, Selasa, 10 Agustus 2021.
Setelah itu, penempaan dimulai. Icuk tak segan untuk memberikan beragam porsi latihan terhadap Apriyani. Fisik, teknik maupun mental acap diberikan sang legenda guna mendongkrak potensi besar dari dalam diri Apriyani.
"Saya senang dari awal, apalagi dia sendiri dari keluarga kurang mampu. Makanya setiap berlatih selalu saya tekankan dengan didikan yang agak keras. Dan kebetulan dia tinggal di rumah saya, jadi gampang untuk diawasi," ucapnya.
Icuk menilai mental Apri bagus dari kecil karena tidak pernah grogi, tak pernah takut. Ditambah saat Icuk membina anak-anak, Apri termasuk tipikal jauh lebih serius dari lainnya. Hal itulah yang membuatnya salut dengan Apri.
Empat tahun dilalui, Apriyani dan Icuk pun berpisah. Namun, sang legenda tidak melepasnya begitu saja. Dia menitipkan Apriyani ke sebuah klub ternama agar potensi besarnya bisa terus terasah dengan baik.
"Dia bersama saya di Pelita Bakrie sampai 2017-an, baru saya lepas dan saya serahkan ke klub PB Jaya Raya agar kariernya tetap terjaga dan berkembang," jelasnya.
Alhasil, tempaan khusus yang diberikan Icuk berbuah manis tahun ini. Kendati demikian, ayah dari Tommy Sugiarto itu meminta kepada Apriyani agar tak jemawa meski telah meniti sukses menggenggam emas Olimpiade 2020.
Pesan tersebut acap dilontarkannya sejak pertama kali mendidik Apriyani. Apalagi perjalanan sang atlet di dunia perbulutangkisan masih cukup panjang, menyusul usianya yang masih muda, yakni 23 tahun.
"Saya mengimbau untuk mempertahankan prestasi yang sudah diraih. Jangan berubah. Harus lebih rendah hati supaya prestasinya bisa terjaga terus, bisa lebih baik dari sekarang," pesannya.
"Yang penting jangan lupa diri. Karena diatas langit masih ada langit. Saya juga berpesan agar dia bisa menjadi inspirasi buat anak-anak muda yang lain, terutama dari luar pulau Jawa, bahwa tidak ada yang tidak bisa. Itulah yang selalu saya sampaikan sama dia sejak pemula," ungkap Icuk.
Menurutnya sukses itu milik semua orang. Hanya orang-orang yang berani mencoba yang akan berhasil. Apriyani sudah membuktikan.
Laporan: Reko Suroko
« Prev Post
Next Post »