"Pemuda adalah kekuatan yang bisa mendobrak dan membuat perubahan. Karena itu perlu memiliki "bekal" yang cukup agar nanti saat menjadi pemimpin bangsa akan menjadi pemimpin yang terbaik," katanya saat menghadiri diskusi "Satu Hati Satu Rasa" bersama mahasiswa KKN Unand Padang dan KKN Melayu Serumpun serta tokoh masyarakat di ruang pertemuan Kantor Wali Nagari Padang Toboh Ulakan, Rabu, 11 Agustus 2021.
Bekal yang harus dimiliki itu menurutnya, pertama keimanan. Pemuda yang akan menjadi pemimpin harus memiliki karakter keimanan. Iman akan menjadi dasar yang kuat untuk mengambil kebijakan yang terbaik bagi semua pihak.
Kedua, ilmu. Generasi muda yang memiliki iman dan ilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Dengan adanya iman dan ilmu maka generasi muda akan bisa berbuat lebih banyak untuk bangsa dan negara. Dengan generasi yang memiliki iman dan ilmu, Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang berdaulat penuh, tidak bisa diintervensi negara asing. "Mahasiswa yang menjalankan KKN saat ini adalah dalam rangka menuntut dan mengamalkan ilmu. Maka jalankanlah dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Dan bekal yang terakhir adalah persatuan dan kesatuan. Generasi yang beriman dan berilmu juga harus bisa menciptakan dan menjaga persatuan dan kesatuan. Sejarah telah mencatat, setelah persatuan dan kesatuan terbentuk oleh generasi muda pada 1928, maka hanya dalam kurun waktu belasan tahun telah bisa meraih kemerdekaan Indonesia.
Ia menyebut, jika generasi muda saat ini memiliki tiga bekal itu maka nanti saat bonus demografi mencapai puncaknya pada 2045, Indonesia tidak hanya akan menjadi empat negara besar di dunia tetapi juga akan menjadi negara yang paling berpengaruh di dunia. Gubernur juga berpesan pada Bupati Padang Pariaman dan Wali Nagari Padang Toboh Ulakan untuk memanfaatkan potensi mahasiswa KKN di daerah itu guna menciptakan terobosan-terobosan yang bisa memajukan daerah.
Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan banyak kegiatan kemasyarakatan di tingkat nagari yang bisa ditingkatkan kualitasnya dengan inovasi dan kreatifitas yang dimiliki oleh mahasiswa KKN. Apalagi mahasiswa yang KKN di daerah itu tidak hanya datang dari Sumbar tetapi juga dari provinsi tetangga seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Sumsel. "Banyak pengetahuan dan ilmu dari mahasiswa KKN yang mungkin bisa diserap pula oleh masyarakat untuk kemajuan daerah. Sebaliknya banyak pula pengalaman yang bisa dipetik mahasiswa dari kearifan lokal Padang Pariaman untuk memperkuat kapasitas diri," katanya.
Sementara itu Wali Nagari Padang Toboh mengatakan daerah itu memiliki kegiatan kemasyarakatan diantaranya seni dan budaya yang menarik seperti Randai, Ulu Ambek dan kesenian lain yang bisa dipelajari dan dikembangkan secara manajerial oleh mahasiswa KKN. Hadiri dalam acara itu Forkopimca Ulakan Tapakis, tokoh masyarakat Toboh dan mahasiswa yang ikut KKN. (Budi)
#BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR
« Prev Post
Next Post »