BENTENGSUMBAR.COM - Sejak beberapa pekan terakhir, Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin kerap bicara mengenai kemungkinan ikut pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menurut pengakuannya, dia hendak mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai wakil presiden.
Sebelumnya, Novel Bamukmin mengatakan, semua warga negara Indonesia berhak mendapat kesempatan yang sama di Pilpres 2024 mendatang. Namun, satu permasalahannya, saat ini dia belum bergabung dengan partai manapun.
“Siap (maju sebagai cawapres mendampingi Anies). Karena hak warga negara Indonesia untuk memilih dan dipilih, dan dilindungi undang-undang,” ujarnya, dikutip Rabu 25 Agustus 2021.
“Tentunya semua dengan izin Allah serta doa dan dukungan dari ulama dan umat islam, karena sejatinya negara ini merdeka dengan peran penuh ulama, tokoh dan umat dan peranan umat sudah bangkit di ABI (Aksi Bela Islam) 212,” lanjutnya.
Selain figur Anies, Novel mengaku siap jadi cawapres lantaran merasa terpanggil untuk menyelematkan bangsa Indonesia dari rezim yang menurutnya telah dikuasai pengkhianat yang tunduk pada asing dan aseng.
“Karena saat ini saya melihat rezim ini dikuasai oleh para pengkhianat negara dan Pancasila, sampai-sampai penegak Pancasila (ulama) dikriminalisasi.”
“Dan negara ini sudah dikuasai para pengkhianat bangsa yang menjadi jongos para asing dan aseng sehingga negara ini harus diselamatkan,” urainya.
Komentar Abu Janda
Menariknya, rencana Novel Bamukmin ikut Pilpres 2024 mendapat tanggapan dari pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda. Dia sambil mengunggah fotonya bersama Novel mengatakan, kerabat dekat Habib Rizieq Shihab tersebut merupakan sosok karismatik yang pintar.
“Selfie sama calon wakil presiden 2024, pasangan Anies Baswedan. Pak Anies jangan ragu jadikan beliau cawapres, saya bersaksi beliau sosok karismatik, intelektual, santun dan berjiwa paripurna,” tulisnya melalui akun medsos resminya.
Sayangnya, tak diketahui pasti, apakah pernyataan tersebut murni dari hati atau hanya sekadar sindiran. Sebab, sejauh ini, Novel dan Abu Janda dikenal saling berseberangan.
“Beliau seorang nasionalis antibudaya barat, kecuali kuliner fitsa hats. Beliau juga seorang pria macho maskulin yang bisa feminism mendukung fashion daster timur tengah,” tutur Abu Janda.
“Kekurangan beliau cuma satu, beliau kurang suka senyum. Tapi saya rasa itu yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Semoga jadi pasangan samawa untuk Pak Anies, aamiin,” kata dia. (Hops)
« Prev Post
Next Post »