Akan tetapi, Ulil juga sangat menentang desakan agar Presiden Jokowi turun sebelum masa jabatannya berakhir.
“Mengkritik Pak Jokowi, perlu, bahkan harus,” katanya melalui akun Twitter Ulil pada Sabtu, 24 Juli 2021.
“Tapi menuntutnya turun di tengah jalan, saya amat menentang,” tambahnya.
Ulil menyatakan hal tersebut sebagai respons terhadap Pakar Media Sosial, Ismail Fahmi yang menyoroti soal tagar yang menuntut Jokowi turun.
Ismail mempertanyakan tujuan dari serial tagar tersebut yang naik setiap minggu dengan narasi yang sama.
“Apakah kemudian kalau diganti wapres akan lebih baik? Sepertinya ndak masuk di akal saya tuntutan ini,” katanya.
Ismail juga mengulas pemetaan tagar-tagar yang menghendaki Presiden Jokowi turun.
Ia mengungkapkan bahwa tagar-tagar tersebut diangkat oleh satu cluster saja, yaitu cluster Pro Oposisi.
“Beberapa top akun dengan nama oposisi: @OposisiCerdas, @Oposisi_Kecil,” bebernya.
Lebih spesifik, Ismail membedah salah satu tagar yang sempat naik, yakni “Bapak Presiden Menyerahlah”.
Menurutnya, tagar ini adalah salah satu tagar yang paling aktif dan banyak didukung oleh akun-akun oposisi.
“Lima terbesar adalah: @OposisiCerdas, @InSrikandi_____, @MSApunya, @KSO_ARIANSYAH, dan @cybsquad__,” ungkapnya.
Adapun top narasi terkait tagar ini, kata Ismail, sebagian besar menggunakan isu seputar covid sebagai narasi pendukung.
Islmail juga mengungkap bahwa dari total 8.569 akun yang aktif dalam percakapan, sebanyak 42.30% secara random berhasil di analisis kecenderungan botnya.
“Sebagian besar dilakukan oleh human, namun banyak yang karakteristiknya seperti cyborg/bot, sehingga scorenya 2.14 (kuning),” katanya.
Source: terkini.id
« Prev Post
Next Post »
