BENTENGSUMBAR.COM - Sebuah paradoks terjadi dalam penanganan Covid-19 di negeri ini. Khususnya masalah soal vaksinasi yang sedang dikebut oleh pemerintah sebagai upaya menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai kemarahan Presiden Joko Widodo karena terjadi penumpukan vaksin tidak sejalan dengan yang terjadi di lapangan.
Sebab di satu sisi, ada sebanyak 12 juta dosis vaksin yang terbuang. Kabar ini disampaikan langsung oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
“Ini sesuatu yang paradoks. Jokowi marah karena ada penumpukan vaksin, tapi ada kabar 12 juta dosis vaksin terbuang sia-sia,” ujarnya, dilansir dari RMOL pada Kamis, 29 Juli 2021.
Sementara itu, sambung Iwan Sumule, anggaran penanganan Covid-19 sebagaimana tercatat oleh BPK RI sudah menghabiskan uang lebih dari Rp 1 kuadriliun. Angka tersebut bahkan dirasa masih kurang karena masih ada permintaan tambahan oleh pemerintah.
Sedangkan hasil dari penggunaan anggaran itu seolah nihil. Sebab nyatanya, pada 27 Juli kemarin angka kematian harian akibat Covid-19 kembali mencetak jumlah angka tertinggi.
Atas data-data tersebut, Iwan Sumule mempertanyakan kompetensi pemerintah dalam menangani wabah yang mematikan ini.
“Apakah belum mau menyerah?” tanyanya mengakhiri.
(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »