PEREMPUAN untuk bisa berdaya perlu disokong dengan kesehatan fisik dan mental yang baik. Perempuan yang sehat fisik dan mental akan dapat menjalani tugasnya sehari-hari dengan maksimal. Sayangnya, perempuan rentan mengalami masalah kesehatan mental.
Menurut penelitian dari Homewood Health United Kingdom, perempuan memiliki risiko terkena masalah mental sebesar 47 persen. Ada beberapa hal yang menyebabkan perempuan rentan terkena masalah kesehatan mental. Mulai dari pengalaman pelecehan dan kekerasan seksual, standar kecantikan, hingga beban untuk mendidik anak dan mengurus keluarga.
Pandemi Covid-19 juga turut menjadi sumber stres yang cukup besar bagi perempuan. Studi yang dilakukan oleh CARE International menemukan bahwa selama pandemi perempuan tiga kali lipat lebih mungkin mengalami kecemasan, kehilangan nafsu makan, ketidakmampuan untuk tidur, serta kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari dibandingkan laki-laki.
Para responden yang mengikuti studi tersebut mengatakan bahwa tekanan mental tersebut berasal dari rasa khawatir untuk mempertahankan pendapatan, perjuangan untuk makan dan memperoleh akses kesehatan, serta meningkatnya tanggung jawab untuk mengasuh anak dan keluarga di rumah. Psikolog klinis dan Co-Founder SADARi, Fadhilah Eryananda, memiliki pendapat serupa. Ia mengatakan bahwa selama pandemi perempuan harus menjalani beberapa tanggung jawab sekaligus dalam satu waktu dan kekurangan waktu untuk memanjakan dirinya sendiri sehingga lebih mudah stres.
Menurut Fadhilah, pandemi bukanlah situasi sederhana, sehingga respons cemas, takut, sedih, tertekan, adalah respons yang wajar di situasi yang tidak wajar.
Dirinya pun mengajak perempuan untuk melakukan praktik self-love dan self-compassion selama pandemi agar stres berkurang. Caranya, jaga diri dengan makan dan tidur yang cukup, serta melakukan aktivitas yang disukai. Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri.
Cara lain untuk menjaga kesehatan mental
Selain self-love dan self-compassion, masih ada beberapa cara lain yang dapat perempuan lakukan untuk menjaga kesehatan mentalnya. Berikut adalah beberapa caranya.
1. Fokus pada satu hal dalam satu waktu
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selama pandemi perempuan kerap menjalani berbagai tanggung jawab dalam satu waktu. Misalnya, membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah sambil menyelesaikan pekerjaan dari kantor. Tugas bertubi-tubi ini tentu dapat membuat lelah dan stres. Karena itu, coba deh mengerjakannya pelan-pelan. Fokus pada satu hal dalam satu waktu. Prioritaskan tugas yang lebih mendesak terlebih dahulu. Setelah selesai mengerjakan satu tugas, tarik napas dan istirahat sebentar sebelum lanjut ke tugas berikutnya.
2. Olahraga
Olahraga tak hanya menyegarkan fisik, tetapi juga menenangkan pikiran. Pasalnya, sebelum dan setelah berolahraga, tubuh akan mengeluarkan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati. Cari kegiatan olahraga yang bisa dilakukan di rumah. Contohnya, naik turun tangga, yoga, atau mengikuti dance workout yang ada di YouTube. Guna mendapatkan hasil maksimal, olahraga minimal 30 menit sehari.
3. Latihan pernapasan
Latihan pernapasan juga dapat membantu menenangkan pikiran. Tutup mata dan tarik napas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan-lahan sebanyak 10 kali. Setiap menarik napas, tahan selama empat hitungan, kemudian buang secara perlahan sebanyak empat hitungan pula. Rasa stres pun akan jauh berkurang setelah itu.
4. Bicara pada seseorang
Seringkali stres tak kunjung hilang karena masalah penyebabnya dipendam dalam hati. Masalah itu pun akan dapat dengan mudah muncul ke alam sadar dan teringat kembali. Karena itu, coba ceritakan masalah yang Anda alami kepada orang yang dapat dipercaya. Terkadang, mendapat teman pendengar tanpa memperoleh solusi saja sudah membantu banyak, lho. Apalagi, kalau didengar oleh orang yang punya pengalaman sama. Rasanya tidak sendirian lagi.
Syazka Nadindra, Psikolog Klinis dan Kepala Badan Konseling Universitas Nasional, sempat menyampaikan, ketika muncul emosi negatif, ceritakan ke orang-orang terdekat yang memahami atau cari outlet untuk mengeluarkan emosi negatif, mulai dari mendengarkan lagu sedih, menggambar, menuliskan isi hati, bahkan berolahraga.
Apabila tidak dapat menceritakannya kepada orang terdekat, sementara rasa stres Anda semakin dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda juga bisa mencari bantuan psikolog atau psikiater. Saat ini sudah banyak platform online yang menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sebelumnya, lakukan research terlebih dahulu dan pilih psikolog atau psikiater yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda bisa bertanya ke teman yang sudah punya pengalaman atau menghubungi biro konsultasinya langsung.
Kesehatan mental bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dirasakan dan dibicarakan. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Perempuan perlu lebih peka terhadap kondisi kesehatan mentalnya dan rajin melakukan upaya-upaya yang dapat mengurangi stres seperti yang sudah disarankan di atas. Ingat, kalau sudah benar-benar mengganggu, jangan ragu untuk cari bantuan ya!
*Penulis: Mela Suksma, Anggota Perempuan Indonesia
« Prev Post
Next Post »