BENTENGSUMBAR.COM - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando blak-blakan mengungkapkan banyak jalur untuk bisa menjadi mahasiswa UI.
Menurut Ade Armando, selain melalui jalur prestasi, ternyata ada juga jalur titipan atau 'nyogok' (sogok).
Hal tersebut diungkapkan Ade Armando saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Suara Mahasiswa UI.
Awalnya Ade Armando menjelaskan kewenangannya menyebut BEM UI yang mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai pandir.
"Jadi kalau anda boleh menghina Jokowi sebagai raja munafik the king of lip service, ingkar janji, bohong, anda membual, kami mual, boleh," jelas Ade Armando, dilansir dari GenPI.co pada Sabtu, 3 Juli 2021.
Pengamat Politik ini pun mencontohkan kalau sebutan pandir itu semestinya bisa ditanggapi santai oleh BEM UI.
Dalam diskusi tersebut pihak BEM UI diwakili oleh Ketua BEM Fisip UI Bayu Satria dan anggota Brigade UI 2019 Fandy Achmad.
"Kalau boleh saya salahnya apa bilang kalian pandir? Saya nanya Fandy kamu lulusnya masuknya nyogok, ya? Anda tinggal jawab enggak, alhamdulillah, so what?," ungkapnya.
Pernyataan Ade Armando itu lalu dipotong oleh Bayu Satria yang kembali bertanya soal jalur masuk UI melalui titipan ataupun nyogok.
"Berarti di UI memang ada yang kaya gitu mas Ade?" tanya Bayu Satria.
Ade Armando pun mengatakan, bahwa Bayu seharusnya tahu karena hal tersebut sudah menjadi hal lumrah ketika ada mahasiswa yang masuk melalui jalur nyogok.
"Kalau anda enggak tahu bahwa itu terjadi, ya, kelewatan. Untuk saya kenapa kita tutup-tutupi bahwa itu ada," tegas Ade Armando.
"Ya kalau anda enggak tahu, ya, enggak apa-apa juga. Saya mau bilang jalur masuk UI itu banyak, enggak semua orang itu melalui jalur seperti Fandy yang pintar ini lewat SIMAK," sambungnya.
Mendengar pernyataan Ade Armando, Bayu pun sempat mengklarifikasi pernyataan Ade Armando kepada perwakilan Rektorat UI, Ngatawi Al-Zastrouw yang ikut hadir dalam diskusi.
Namun, Ngatawi sendiri mengaku belum mendengar adanya mahasiswa UI yang masuk melalui jalur nyogok.
"Saya sendiri tidak tahu, belum punya informasi tentang itu. Kalau memang ada, ya, ayo dibuka tinggal sampaikan ke kami, gitu, kan. Terus nanti kita investigasi bersama kalau memang ada," jelas Ngatawi Al-Zastrouw.
(*)
« Prev Post
Next Post »