BENTENGSUMBAR.COM - Tragedi KRI Nanggala-402 yang membuat 53 prajurit gugur masih menyisakan duka nasional. Upaya pemerintah untuk memodernisasi alutsista TNI yang sudah tua dan usang menjadi sorotan.
Saat ini TNI tidak memiliki kesiapan tempur yang memadai, di mana jumlah Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) amunisi terbatas. Sebagian alpalhankam pun sudah tua dan tidak beroperasi optimal.
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra mengatakan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam upaya memodernisasi alutsista patut diacungi jempol. Komitmen tersebut dinilai akan memberikan kepastian alutsista ke depan.
"Perhatian Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto patut diacungi jempol dalam hal ini," kata Rizal dalam keterangannya, Jumat, 4 Juni 2021.
"Pemerintah, dengan rancangan strategis percepatan peremajaan alutsista yang kini sedang disusun oleh Kementerian Pertahanan, akan memiliki kepastian investasi pertahanan selama 25 tahun. Hal yang selama ini tidak pernah bisa dilakukan," tambahnya.
Menurutnya, ada dua alasan utama pemerintah memberikan kepastian investasi pertahanan hingga 25 tahun ke depan, mulai dari menjamin konsistensi pemenuhan alpalhankam TNI hingga meningkatkan kesiapan alpalhankam TNI secara signifikan.
"Dalam mewujudkan kepastian investasi 25 tahun ini, saya sepakat dengan yang saat ini tengah direncanakan oleh pemerintah yaitu sistem pengadaan yang digeser ke depan, yang dilakukan pada 2021-2024," katanya.
Rizal menilai, investasi yang dilakukan secara langsung di tahun 2021-2024 akan meningkatkan posisi tawar Indonesia agar mendapatkan alat pertahanan dengan harga lebih terjangkau.
"Selain itu, karena investasi dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, dapat dipastikan semua alat yang dibelanjakan bisa bekerja sama atau compatible dengan satu lainnya," jelasnya.
Source: detikcom
« Prev Post
Next Post »