BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Teddy Gusnaidi mengungkapkan bahwa sebenarnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak cocok menjabat sebagai petinggi di peruhasaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dia menilai, Ahok lebih cocok jadi Presiden Republik Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Teddy tatkala mengomentari sebuah artikel berjudul ‘Bongkar Karakter Ahok, Rizal Ramli: Dia Tidak Cocok di BUMN’.
Melalui akun jejaring media sosial Twitter milkinya, Teddy mengaku setuju dengan apa yang disampaikan oleh mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli tersebut.
Lebih lanjut dia memaparkan, Ahok tidak cocok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina seperti sekarang ini.
Mantan dewan pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini menilai jabatan yang diterima Ahok terlalu kecil jangkauannya.
Oleh sebabnya, kata Teddy, Ahok lebih baik jadi orang nomor satu di Indonesia.
“Kali ini gue setuju dengan Rizal Ramli, Ahok tidak cocok menjadi Komut Pertamina, terlalu kecil jangkauannya, Ahok cocoknya jadi Presiden RI,” cuitnya, dikutip Hops pada Jumat, 18 Juni 2021.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sedang jadi buah bibir lagi. Kekinian Ahok menghapus fasilitas kartu kredit petinggi Pertamina, belakangan Ahok juga minta hapus juga gaji plus petinggi Pertamina dalam bentuk uang representasi gitu. Nah Rizal Ramli bongkar kelakuan Ahok lho.
Banyak yang puja puji Ahok dalam memberesi masalah BUMN minyak dan gas ini lho. Nah ngomong-ngomong soal gebrakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ekonom Rizal Ramli ngaku hafal kelakuan Ahok di masa lalu lho. Jadi Rizal Ramli ngaku pernah dikibulin Ahok, di depan mukanya Ahok siap akan patuh arahan, eh di belakang kemudian melawan gitu. Rizal Ramli ngaku sampai digergaji.
Ekonom Rizal Ramli atau RR, pernah mengungkapkan kelakuan Ahok yang bermuka dua gitu. Di depannya Ahok ngaku siap taati keputusan Rizal Ramli, tapi ternyata di belakangnya Ahok berubah melawan keputusan Rizal Ramli.
Apa kelakuan Ahok yang dimaksud sih? penasaran ya kalian.
Jadi konteks Rizal Ramli itu yakni kelakuan kawan Jokowi itu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta soal keputusan reklamasi Pantai Utara Jakarta. Saat itu kan Rizal Ramli menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal memegang keputusan soal reklamasi. Jadi Ahok akan taat dengan keputusan Rizal Ramli soal akhir reklamasi Pantai Utara Jakarta.
“Oldfiles: Ahok datang dukung RR soal Moratorium Reklamasi. Bilang,”Saya ikut apa saja keputusan Menko, karena RR jauh lebih hebat dan lebih berani dari saya.” Beberapa hari kemudian atas desakan cukong reklamasi, gergaji RR. Karakter susah diubah,” tulis Rizal Ramli dikutip dari cuitan di Twitter pada September tahun lalu.
Makanya karena hafal dengan kelakuan Ahok yang bermuka dua itu, pada tahun lalu Rizal Ramli sudah bersuara tuh soal manuver dan gebrakan Ahok di Pertamina.
Rizal mengusulkan kepada Jokowi supaya menempatkan Ahok jadi Dubes saja jangan di Pertamina. Lebih baik Ahok disediakan tempat sebagai Dubes saja atau dijadikan sebagai komisaris perusahaan properti ternama saja, daripada ngoceh terus di Pertamina. Sebagai ganti Ahok, Rizal lebih sepakat Jokowi angkat Ignasius Jonan sebagai komisarit utama di Pertamina.
“Mas @jokowi, memang berat melepas teman, yang sudah tahu luar dalam. Apalagi ini jadi “money-bagman”. Sudahlah, wes wes wareq. Daripada merusak dan bikin Pertamina lebih rugi, kasih ajalah Dubes atau tilfon Aguan supaya diangkat jadi Preskom Podomoro. Angkat Jonan, lebih baik,” tulis Rizal Ramli kala itu.
Cuitan Rizal Ramli itu muncul konteksnya pada tahun lalu, saat Ahok jadi perbincangan setelah ngamuk dan menyarankan agar bubarkan BUMN. Lantaran jadi perhatian, Rizal kemudian menuliskan kelakuan Ahok dalam cuitannya tersebut.
Source: Hops.id
« Prev Post
Next Post »