BENTENGSUMBAR.COM - Beberapa waktu lalu beredar pemberitaan bahasanya Firli Bahuri yang merupakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK adalah sosok yang meminta dilaksanakannya Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Adapun tes tersebut ‘ngotot’ dilaksanakan lantaran disinyalir sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Nah, menurut pengakuan penyidik senior KPK, yakni Novel Baswedan, ia menyebut bahwasanya adanya TWK tersebut bermula dari tudingan Firli yang menyebutkan ada banyak Taliban menyusupi KPK.
“Kami mengetahui bahwa ternyata yang memaksakan masuk itu Pak Firli Bahuri,” ungkap Novel, dikutip dari Suara.com, jaringan terkini.id, melansir acara talk show bertajuk ‘Blak-blakan Bareng Novel Baswedan’ yang diunggah di kanal YouTube Public Virtue pada Minggu, 20 Juni 2021.
Awalnya, Novel mengungkapkan dalam pertemuan dengan pimpinan KPK lainnya, Mantan Kapolda Sumatra Selatan tersebut tidak mengistilahkannya dengan TWK, melainkan istilah assesmen psikologi TNI AD.
“Itu permintaannya Pak Firli sendiri dan kemudian diminta agar kenapa perlu dilakukan itu? Pak Firli mengatakan karena di KPK banyak Taliban. Jadi, pertanyannya kenapa Pak Firli ngomong gitu?”
Menanggapi hal tersebut, Novel pun dengan tegas membantah adanya isu Taliban di tubuh KPK.
Ia menyatakan bahwa pernyataan itu tidaklah benar karena hanya menjadi isu liar yang dilontarkan oleh pihak-pihak yang memang tidak suka dengan kerja-kerja KPK dalam memberantas korupsi.
“Jadi, dia bungkus kebusukannya tadi untuk berbuat korupsi dengan cara seolah-olah mengatakan bahwa di KPK itu banyak radikalisme, mungkin,” tutur Novel lagi.
“Saya lihat seperti itu karena ketika bicara sekitar 2017-2016 awal mula disebutkan radikalisme, talibanisme, dan lain-lain.”
Sebagai informasi, sebelumnya, 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lulus TWK, padahal itu merupakan syarat dalam alih status menjadi ASN.
Nah, satu pegawai yang dinyatakan tidak lolos tersebut di antaranya ada Novel Baswedan.
Bahkan, banyak pihak yang menduga TWK merupakan skenario memberangus pegawai KPK yang berintegritas dalam memberantas korupsi.
Menyikapi hal itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun meminta hasil TWK tidak serta-merta dijadikan dasar pemberhentian pegawai KPK yang tak lulus tes.
Source: terkini.id
« Prev Post
Next Post »