BENTENGSUMBAR.COM - Video Mahfud MD perihal fenomena korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di era rezim Presiden Jokowi dan Presiden Soeharto kini mendadak menjadi pusat perhatian netizen +62.
Dalam video tersebut, Mahfud MD mengaku bahwa dirinya pernah tidak menyukai rezim orde baru atau rezim Presiden Soeharto.
“Dulu saya orang yang secara politik sangat tidak suka dengan orde baru sehingga saya ikut turun. Tetapi sudah lama begini, alasan-alasan dulu yang ingin menjatuhkan Pak Soeharto tuh KKN,” ucap Mahfud MD dalam video berdurasi 1 menit 36 detik.
Kendati demikian, Mahfud MD mengungkapkan bahwa jumlah kasus KKN rezim Presiden Jokowi itu lebih banyak daripada era rezim Presiden Soeharto.
“Sekarang KKN lebih banyak dari zaman Pak Soeharto,” ungkap pria yang kini menjabat sebagai Menko Polhukam dalam video yang sudah ditonton sebanyak 11,2 ribu kali.
“Zaman reformasi itu lebih parah dari vertikal horizontal KKN, sudah pasti. Utangnya lebih banyak,” sambungnya.
Tidak hanya itu, Mahfud MD juga menyebut, indeks kesenjangan sosial di era kepemimpinan Presiden Soeharto itu jauh lebih baik daripada di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Indeks kesenjangan sosial zaman Pak Soeharto itu 0,2. Masih agak imbang dan merata pendapatan kita itu. Sementara sekarang udah di angka 0,435. Sudah sangat di lampu merah itu,” jelas Mahfud MD.
Dari fenomena itu, Mahfud MD merasa berdosa dengan rezim Presiden Soeharto karena jumlah KKN nya jauh lebih sedikit daripada rezim Presiden Jokowi.
“Apakah tidak ngerasa berdosa kita pada Pak Soeharto. Sementara sekarang itu KKN yang lebih banyak,” pungkasnya dalam video yang diunggah aktivis ProDem, Nicho Silalahi melalui akun Twitternya, @Nicho_Silalahi, 24 Mei 2021.
Sebagai informasi, pernyataan ini disampaikan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyer Club pada 24 Mei 2016.
Menanggapi hal tersebut, Nicho Silalahi mengaku jika dirinya saat ini masih mencari sosok seperti Mahfud MD yang pernah berani menyuarakan bahwa KKN rezim Presiden Jokowi itu lebih parah.
“Dicari pria cerdas dan pemberani ini agar menyuarakan KKN yang lebih parah,” ujar Nicho Silalahi.
Hal tersebut kata Nicho Silalahi disebabkan karena di era kepemimpinan Presiden Jokowi itu ramai dengan isu korupsi seperti korupsi bansos.
“Korupsi lebih brutal dan tanpa ampun menghajar dana bansos,” ungkap Nicho Silalahi.
Tidak hanya itu, hal tersebut kata Nicho Silalahi, semakin diperparah dengan terciptanya dinasti kekuasaan.
“Belum lagi rezim telah menciptakan dinasty kekuasaan sehingga anak (Gibran Rakabuming Raka) dan menantu (Bobby Nasution) jadi walikota,” jelas Nicho Silalahi.
Maka dari itu, Nicho Silalahi meminta kepada Mahfud MD untuk menemukan sosok lain yang memiliki keberanian yang sama seperti dirinya pada zaman dahulu.
“Mungkin pak Mahfud MD bisa menemukan pria ini,” pungkas Nicho Silalahi.
Source: Galamedia
« Prev Post
Next Post »