BENTENGSUMBAR.COM - Hafalan dan doa Qunut jadi pembicaraan seiring adanya dugaan soal tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat menjadi ASN.
Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti pun ikut mengomentari hal itu secara satire.
Dalam akun Twitternya @Abe_Mukti, Abdul Mu'ti menuliskan jika ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), maka harus menghafal bacaan doa Qunut.
Doa Qunut ini biasa dibcakan saat salat Subuh baik sendiri maupun berjamaah.
Saat sholat subuh disunahkan membaca doa Qunut.
Doa ini dibaca pada saat i’tidal rakaat ke-2 dalam shalat subuh atau witir.
Hukum qunut adalah sunah, di antara sahabat yang mensunahkan di antaranya Abu Bakar As-Sidiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Ibnu Abbas dan Barra Bin Aziz.
Dalil yang dijadikan pedoman untuk mensunahkan qunut adalah hadist Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik R.A “Beliau berkata, “Rasulullah senantiasa membaca qunut ketika shalat subuh sehingga beliau wafat.” (HR. Ahmad). Imam An-Nawawi rahimahullah, di dalam kitab Al-Adzkar telah menyebutkan :
Ketahuilah, sesungguhnya qunut di dalam sholat shubuh adalah sunnah, karena ada hadits yang shohih di dalamnya dari Anas r.a, : “Sesungguhnya Rasulullah SAW, tidak henti-hentinya melakukan qunut di dalam sholat shubuh, sehingga beliau meninggal dunia”. (H.R. Al-Hakim Abu Abdillah di dalam kitab Al-Arbain). Dan beliau berkata : Hadits ini adalah shohih.
Namun, kini terkait Qunut ini ramai dibincankan lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menyelesaikan ujian TWK bagi pegawai.
Kabarnya ada sekitar 75 pegawai termasuk Novel Baswedan gagal menjalai ujian hingga terancam dipecat dari KPK.
Yang menarik adalah bocornya satu di antara soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang mempertanyakan soal doa Qunut.
Seperti diketahui, dikabarkan muncul pertanyaan soal doa Qunut dalam TWK yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
TWK tersebut diselenggarakan bagi pegawai dan penyidik KPK guna perubahan status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Termasuk Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti pun ikut mengomentari hal itu secara satire.
"Bagi pembaca yang ingin menjadi ASN selamat menghafal Qunut," tulis Abdul Mu'ti di akun @Abe_Mukti pada Rabu, 5 Mei 2021.
Ketua KPK belum bicara
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri belum terburu-buru menanggapi dugaan penyidiknya Novel Baswedan termasuk di antara 75 pegawai yang tak memenuhi dan tak lulus TWK sebagai syarat menjadi ASN.
Kata Firli terkait hal itu akan terklarifikasi setelah surat keputusan nanti keluar.
"Kami akan sampaikan nanti melalui sekjen setelah surat keputusannya keluar," kata Firli Bahuri kepada awak media, Rabu, 5 Mei 2021.
Source: Pikiran Rakyat
« Prev Post
Next Post »