BENTENGSUMBAR.COM - Pengamat kebijakan publik, Saidiman Ahmad mengungkapkan pernyataan menohok terkait kabar mengenai 212 Mart.
Pasalnya, belum lama ini dugaan investasi bodong 212 Mart dikabarkan menelan sejumlah korban.
Terdapat kabar yang mengatakan adanya ratusan warga diduga korban investasi bodong 212 Mart Samarinda yang melapor ke polisi.
Dari kabar yang dihimpun, ratusan warga tersebut melapor ke pihak kepolisian atas dugaan investasi bodong 212 Mart ke Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.
Sejumlah laporan warga menyatakan bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat dugaan investasi bodong tersebut mencapai miliaran rupiah.
Kejadian itu terjadi setelah pihak 212 Mart mengundang warga untuk berinvestasi guna mendirikan pusat perbelanjaan 212 Mart.
Untuk nilainya sangat beragam, yakni antara Rp500.000 hingga Rp20 juta. Namun, permasalahan justru muncul pada Oktober 2020 lalu.
Persoalan mulai timbul dari gaji karyawan yang belum dibayarkan hingga operasional 212 Mart yang ditutup tanpa pengembalian investasi yang dibayarkan. Bahkan, pengurus koperasi 212 Mart dikabarkan tak bisa dihubungi lagi.
Terkait hal tersebut, Saidiman Ahmad lewat akun Twitter @saidiman mengatakan bahwa hal itu menggambarkan para "penjual" agama.
“Ini yang dimaksud para penjual agama,” kata Saidiman Ahmad sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 5 Mei 2021.
Selain penjual agama, lanjut Saidiman Ahmad, kelompok tersebut juga dapat disebut sebagai para penipu yang ‘menggunakan’ agama.
“Bisa juga disebut para penipu menggunakan agama,” tuturnya lagi.
Tak cukup sampai di situ, ia pun mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok telah mengingatkan akan hal tersebut.
“Ahok sudah mengingatkan, jangan mau ditipu pakai ayat,” ujar Saidiman Ahmad mengakhiri cuitannya.
(*)
« Prev Post
Next Post »