BENTENGSUMBAR.COM - Pada hari Jumat ini, 2 April 2021, tagar “Tak Ada Brutalisme” menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Setelah terkini.id melakukan penelusuran, rupanya tagar tersebut dimunculkan untuk menyentil Demokrat, khususnya SBY dan AHY yang dianggap netizen telah menyebar fitnah terkait adanya brutalisme politik.
Seperti yang kita tahu, beberapa waktu belakangan ini, Kubu AHY dan Kubu Moeldoko saling bersaing untuk memiliki Partai Demokrat.
Namun, baru-baru ini, pemerintah melalui Menkumham Yasonna H Laoly menolak hasil kepengurusan Partai Demokrat di bawah pimpinan Moeldoko.
“Pemerintah menyatakan permohonan pengesahan hasil KLB di Deli Serdang 5 Maret 2021 ditolak,” ujar Yasonna dalam jumpa pers pada Rabu, 31 Maret 2021, sebagaimana dikutip terkini.id.
Adanya putusan tersebut menjadi bukti bahwa Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden (KSP) tidak mengintervensi ke Kemenkumham untuk mengesahkan Partai Demokrat yang ia pimpin.
Terlebih, menurut Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB), yakni Saiful Huda, mengatakan bahwa Moeldoko menghormati keputusan tersebut.
Ia juga bertutur bahwa selama ini yang dituduhkan oleh kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terhadap Moeldoko adalah salah.
Dalam artian, semua tudingan-tudingan mereka hanyalah fitnah-fitnah belaka yang tidak berdasarkan pada fakta yang ada.
“Ini juga membuktikan bahwa Bapak Moeldoko telah difitnah oleh SBY dan AHY yang menuduh pemerintah berada di belakang Bapak Moeldoko,” ungkapnya.
Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi munculnya tagar “Tak Ada Brutalisme Politik” di media sosial Twitter yang kemudian menjadi trending topic dan ramai dibicarakan netizen.
“Terbukti ga ada brutalisme politik, ga ada pemerintah bekingi Moeldoko, yg ada adlh SBY dan AHY sebar fitnah. Moeldoko Jaga NKRI #TakAdaBrutalismePolitik,” tulis akun @ChusnulCh__.
“Bapak anak sama tukang fitnah,” balas akun @sitolin8.
“Dan ga ada permintaan maaf dari mereka,” timpal akun @Sumaryo80184182.
“Harusnya ahy segera memperbaiki diri, dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan penyidik KPK terkait ibas,” tanggap akun @WongNdesa9.
“Ganti Jargon dan Puji Menkumham usai pengumuman, Demokrat AHY inkosisten mencla mencle (emoji tersenyum lebar). Moeldoko Jaga NKRI #TakAdaBrutalismePolitik,” komentar akun @kangmul58.
Source: Terkini.id
« Prev Post
Next Post »