BENTENGSUMBAR.COM - Aktivis Papua Natalius Pigai tak ingin label kelompok teroris disematkan kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut Pigai OPM adalah freedom fighter yang ditopang konvensi Jenewa dan hukum humaniter sebagai kombatan dan organisasi yang pernah hadir di PBB.
"Saat ini pun sering hadir di berbagai forum PBB sebagai penentang kejahatan koloni atau decolonisasi," kata Natalius Pigai dalam keterangan tertulis, Senin, 26 April 2021.
Pigai mengklaim, simbolsimbol OPM tidak menganut ideologi maut.
OPM, kata Pigai adalah organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan yang memiliki simbol-simbol negara bangsa (nation state simbols).
Yaitu, urai Pigai, OPM memiliki bendera Bintang Kejora, dan lambang negara burung Mamburuk, lagu kebangsaan hai tanahku Papua, wilayah kartografi yang terbentang dari Sorong hingga Merauke, ada rakyat yakni bangsa melanesia berkulit hitam.
"Karena itu OPM tidak menganut ideologi maut tetapi ideologi kebebasan (freedom fighter)," tekan Pigai.
Usai terjadi penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Mayjen anumerta I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, BIN kini menyematkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai Kelompok Separatis dan Teroris (KST).
(*)
« Prev Post
Next Post »