BENTENGSUMBAR.COM - Partai Golkar diyakini akan mengambil keputusan yang tepat dan proporsional jika kursi Wakil Ketua DPR yang kini diduduki Azis Syamsuddin bakal dilepas.
Azis Syamsuddin diduga terlibat dalam kasus penanganan perkara Walikota Tanjungbalai tahun 2020-2021. Waketum Golkar itu disebut ikut andil menjadi penghubung antara penyidik KPK, Stephanus Robin Pattuju dan Walikota Tanjungbalai, M. Syahrial untuk menghentikan perkara di Tanjungbalai yang sedang ditangani KPK.
"Golkar tentu mengambil keputusan penggantian tokoh berdasar kelayakan, dan itu dapat dilihat dari keaktifan di Golkar, juga kontribusi Parlemen selama ini," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, 25 April 2021.
Adapun terkait sosok pengganti Azis Syamsuddin, Nurul Arifin dinilai layak dan masuk kategori.
Hanya saja, masih ada kader Golkar yang lainnya di Senayan yang juga tidak kalah menonjol dan kontributif terhadap partai, yakni Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.
"Nurul Arifin mungkin masuk, tetapi peluang terbesarnya adalah Doli Kurnia. Selain karena kiprahnya, juga soal rekam jejak organisasi di Golkar," kata Dedi Kurnia.
"Soal kelayakan tentu (Nurul Arifin) layak, tetapi soal keterpilihan di fraksi, rasanya Nurul tidak begitu menonjol, lebih lagi dia baru kembali ke Parlemen pada periode sekarang," demikian dia menambahkan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mengusut tuntas dugaan keterlibatan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dalam kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara Walikota Tanjungbalai tahun 2020-2021.
"Ini akan dan terus digali, ini tidak berhenti sampai di sini. Nanti kita akan terus melakukan upaya-upaya untuk ungkap seterang-terangnya perkara dan apa yang dilakukan saudara AS (Azis Syamsuddin) sebagai wakil ketua DPR," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat jumpa pers, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Sabtu, 24 April 2021.
Source: RMOL
« Prev Post
Next Post »