TP3 Respons Ngabalin soal Mabuk Agama: Jangan Menggonggong

TP3 Respons Ngabalin soal Mabuk Agama: Jangan Menggonggong
BENTENGSUMBAR.COM - Sekretaris Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI, Marwan Batubara meminta Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tak sekadar asal berbicara dan objektif dalam melihat sesuatu.


Hal tersebut diutarakannya merespons ucapan Ngabalin lewat media sosial yang menilai langkah Neno Warisman dan sejumlah rekannya mabuk agama terkait rencana gelaran tahlil nasional untuk mendoakan kematian enam orang laskar FPI.


"Sebaliknya, tolong Mas Ngabalin jangan seperti cacing kepanasan. Jangan sekadar jadi anjing menggonggong, sekadar menggonggong tanpa dasar dalam membela tuannya. Sedikit objektif lah," kata Marwan kepada CNNIndonesia.com, Selasa, 16 Maret 2021.


Marwan menegaskan pihaknya tak mabuk agama ketika sepakat membuat acara tahlil dan doa bagi para enam laskar FPI pada Selasa, 16 Maret 2021 malam nanti.


Menurutnya, acara itu digelar semata-mata ingin mendoakan yang baik agar mendapatkan kemudahan dari Tuhan Yang Maha Esa terkait kasus kematian enam laskar FPI tersebut pada 7 Desember 2020 lalu.


"Yang paling penting, Ngabalin enggak perlu di dengar. Karena kita enggak mau mempermainkan Allah dan ayat-ayat Allah. Justru dengan kita mengadakan itu kita mendoakan hal-hal yang baik," kata dia.


Lebih lanjut, Marwan meminta agar Ngabalin mau memahami dan mendalami fakta yang sebenarnya terkait pembunuhan enam laskar FPI tersebut.


Ia menyebut selama ini pihaknya membantu pihak keluarga korban mencari keadilan karena dinilai ada pelanggaran HAM berat terhadap pembunuhan enam laskar tersebut.


"Itu jelas kalau ada pembunuhan sistemik, ada penyiksaan ada pengintaian dari awal itu udah masuk dalam kejahatan kemanusiaan. Itu yang dibelokkan. Itu disembunyikan Komnas HAM," kata dia.


Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya pada 12 Maret lalu, Ngabalin mempermasalahkan cara Neno dan rekan-rekan mengundang jemaah untuk datang ke acara tahlil enam laskar FPI dengan narasi provokatif. Menurutnya tahlil adalah kegiatan peribadatan yang sesuai dengan ajaran Islam.


Politikus Partai Golkar itu menilai undangan Tahlil Nasional tak sesuai ajaran Islam. Ia menyebut Neno dkk hanya menebar kebencian dan provokasi.


"Siapa Anda? Anda paling suci? Anda paling bersih? Bilang tuh sama Abdullah Hehamahua, sama Amien Ras, kenapa imbauan dan undangan kok kayak gitu?" kata Ngabalin saat CNNIndonesia.com konfirmasi mengenai kicauannya di Twitter tersebut, Selasa, 16 Maret 2021.


Dalam undangan berbentuk video yang tersebar di media sosial Twitter, Neno Warisman mengajak umat Islam ikut serta dalam acara tahlil nasional tersebut. Di video yang sama, HM Mursalin menyinggung soal perjuangan membela agama lewat acara tersebut.


"Kita akan melakukan tahlil dan doa untuk enam syuhada yang sampai sekarang (kasusnya) masih terkatung-katung. Satu-satunya harapan kita berdoa kepada Allah karena ini termasuk ini menolong agama Allah," kata Mursalin dalam video yang tersebar di media sosial.


(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »