BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat, Ramal Saleh menyampaikan, dampak pandemi Covid-19 pada perekonomian Sumbar mulai terasa. Padahal Sumbar sudah masuk zona kuning dan sudah menunjukkan tanda-tanda wabah melandai.
Namun ada masalah yang belum selesai, terutama di sektor perekonomian. Banyak aktivitas perdagangan, pariwisata, properti, hotel, dan resto mulai merasakannya. "Kita semua tahu, saat ini kita dalam krisis kesehatan, kini sudah mulai terasa sebagai krisis ekonomi. Untuk perlu dilakukan upaya percepatan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini," kata Ramal Saleh, Kamis, 25 Maret 2021, di Aula Kantor Gubernur Sumbar.
Ketua Kadin Ramal Saleh menjelaskan, pertemuan dengan Gubernur Sumbar bersama beberapa lembaga asosiasi di Provinsi Sumbar membahas berbagai hal dalam percepatan dan upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di Sumbar. "Kadin menggandeng Pemprov Sumbar untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam hal peningkatan ekonomi agar masyarakat sejahtera," sebutnya.
Ramal Saleh menambahkan, pertemuan ini untuk mencari permasalahan yang dihadapi di masa pandemi Covid-19 ini dan mencari solusi yang bertujuan memulihkan ekonomi yang terpuruk saat ini. Hal yang dibahas dalam pertemuan ini mengenai kebijakan baru pemerintah dalam penanganan pandemi, utamanya dalam kaitannya dalam menggerakkan dan memulihkan perekonomian nasional. Pihaknya sebagai pengusaha, jelas Ramal Saleh akan mendukung pemerintah dalam menangani masalah yang diakibatkan pandemi COVID-19.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan, terkait penanganan Covid-19, Pemprov telah melakukan upaya optimal dalam pencegahan penyebaran virus Corona tersebut. Berkat dukungan kultur masyarakat yang patuh dan taat, Sumbar berhasil menahan laju penyebaran Covid-19 dengan tingkat kesembuhan tertinggi di Indonesia. Namun Mahyeldi mengingatkan agar seluruh komponen tak terbuai dengan rasa bangga karena perjuangan menghadapi Covid-19 masih panjang. Upaya yang dilakukan tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Masyarakat Sumbar wajib patuhi Protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, yaitu menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer," ingatnya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ia berharap masyarakat bisa melakukan kegiatan untuk mengerakkan roda perekonomian yang dimulai dari industri rumah tangga. Gubernur Sumbar dalam pertemuan itu menambahkan, percepatan perekonomian yang digagas Kadin sejalan dengan visinya "Terwujudnya Sumatera Barat Madani yang unggul dan berkelanjutan" dan empat misi dari tujuh misi dalam kepemimpinannya. "Yaitu meningkatkan nilai tambah dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang akan berimbas pada pendapatan petani yang peningkatan kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan," ujarnya.
Sementara Pemprov Sumbar akan mengalokasikan 10 persen dari APBD Provinsi Sumbar untuk peningkatan pertanian Rp6,7 triliun dari APBD Sumbar untuk peningkatan pertanian.
Mahyeldi berharap dalam pertemuan ini terus bisa dilakukan, agar pemprov Sumbar bisa dapat masukan dan saran dari pihak Kadin. Selanjutnya Ia menyampaikan merasa bangga dan berterima kasih atas inisiatif jajaran KADIN yang selalu siap membantu pemerintah dalam menghadapi situasi saat ini.
(Hms-Sumbar)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »