BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, ternyata menjadi target pembunuhan jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. Hal itu terungkap dari jaringan teroris yang ditangkap pihak keamanan Malaysia tahun lalu.
Polisi Malaysia menyatakan, mereka telah menangkap pria yang berniat membunuh Mahathir Mohamad. Asisten Direktur Cabang Khusus Anti-terorisme (E8) Azman Omar menerangkan, terduga pelaku ditangkap pada Januari 2020.
Media lokal Astro Awani memberitakan, terduga pelaku mengakui berencana untuk menyerang Mahathir Mohamad. Tak hanya Dr M--julukan Mahathir–, dia juga berencana membunuh sejumlah menteri dari koalisi Pakatan Harapan. Termasuk, mantan Menteri Utama Penang Lim Guan Eng, eks menteri Datuk Seri Mujahid, dan mantan Jaksa Agung Tan Sri Tommy Thomas.
Terduga tersangka diyakini beraksi sendirian, dan merupakan bagian dari jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. Azman menjelaskan, total mereka menangkap enam orang pada 6-7 Januari 2020 karena membuat propaganda ISIS dan melontarkan ancaman mati.
"Selama interogasi, mereka mengungkapkan berencana membunuh para pemimpin dengan menikam sebagai bentuk dukungan bagi ISIS," papar Azman.
Dilansir World of Buzz Jumat, 26 Maret 2021, Azman menuturkan mereka juga menangkap warga Malaysia di Singapura, Agustus 2020. Mereka menangkap sosok itu karena memberikan bantuan finansial, dan hendak ke Suriah demi bergabung bersama ISIS.
Muhyiddin jadi sorotan
Menyusul rencana pembunuhan itu, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin langsung menjadi sorotan. Muhyiddin mendapat tekanan dari oposisi Pakatan Harapan, setelah polisi anti-terorisme membekuk sejumlah terduga pelaku tahun lalu.
Desakan itu dikeluarkan berdasarkan surat yang ditandatangani sejumlah pimpinan dari koalisi Pakatan. Di antaranya Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Presiden Partai Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu. Kemudian Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng, yang juga masuk ke dalam rencana pembunuhan itu.
Dalam surat bersamanya, Pakatan mempertanyakan mengapa Muhyiddin Yassin itu sampai tidak memberitahukannya ke rakyat Malaysia dan koalisi. Sebab PM Malaysia sejak 1 Maret 2020 itu diketahui adalah menteri dalam negeri di pemerintahan Mahathir Mohamad.
Muhyiddin dianggap gagal menginformasikan rencana pembunuhan tersebut ke Pakatan, maupun publik Negeri Jiran. "Kegagalan itu menimbulkan pertanyaan motif apa yang sedang disembunyikan dari pimpinan PH dan masyarakat," jelas surat itu dikutip Sinar Harian Jumat, 26 Maret 2021.
Source: serambinews.com
« Prev Post
Next Post »