BENTENGSUMBAR.COM - Kubu kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang dipimpin Moeldoko menyebut paham radikal tumbuh subur di era pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Elite Partai Demokrat meradang dengan tudingan kubu Moeldoko tersebut.
"Menurut saya, Rahmad telah menebarkan fitnah dengan mengatakan Partai Demokrat sebagai tempat berlindung kaum radikal.
Termasuk pernyataan bahwa kepemimpinan SBY membiarkan radikalisme tumbuh subur di Indonesia. Pernyataannya dapat menyulut kemarahan tidak hanya kader dan simpatisan Partai Demokrat namun juga rakyat Indonesia," kata Wasekjen Partai Demokrat, Ossy Dermawan, kepada wartawan, Senin, 29 Maret 2021.
Ossy menjelaskan era pemerintahan SBY tantangan terberat memberangus jaringan teroris Jamaah Islamiyah hingga Al-Qaeda. Menurut Ossy, SBY mampu menumpas jaringan tersebut.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap masa ada tantangannya masing-masing. Sebagai contoh, di era SBY, tantangan terberat saat itu adalah membasmi organisasi teroris Asia dan dunia yang bergerak di Indonesia seperti Jamaah Islamiyah yang berafiliasi dengan organisasi teroris internasional Al-Qaeda. Terbukti pemerintahan SBY mampu menghancurkan sel-sel teroris tersebut dan melumpuhkan serta menangkap aktor-aktor utamanya. Jadi, yang diselesaikan bukan hanya sekedar pembubaran ormas lokal tapi membasmi organisasi teroris Asia dan dunia," ujarnya.
"SBY dan jajaran pemerintah juga berhasil menjaga keberagaman kehidupan yang majemuk di Tanah Air, baik dari segi agama, suku, dan etnis, dalam bingkai NKRI," sambung Ossy.
Atas dasar penumpasan jaringan teroris hingga menjaga kemajemukan Tanah Air, Ossy menyebut SBY mendapat penghargaan internasional. Ossy menyebut penghargaan tersebut sebagai wujud pengakuan internasional.
"Itulah mengapa pada tahun 2013, SBY mendapatkan penghargaan sebagai negarawan dunia 2013 (World Statesman Award) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), sebuah organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antar kepercayaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Ini merupakan wujud apresiasi dunia terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia semasa era pemerintahan SBY," sebut Ossy.
Source: detikcom
« Prev Post
Next Post »