BENTENGSUMBAR.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap kronologi serangan terhadap dua orang remaja warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS). Keduanya diduga diserang sekelompok remaja saat berada di stasiun kereta.
"Penyerangan dilakukan oleh sekelompok remaja putri warga African American saat kedua korban tengah menunggu kereta di stasiun City Hall Philadelphia," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu, 27 Maret 2021.
Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada 21 Maret 2021. Dua orang WNI yang menjadi korban penamparan itu adalah perempuan berinisial N (18) dan M (17).
"Para korban juga mendapatkan serangan verbal," ucapnya.
Judha menyebut kedua korban tidak mengalami luka fisik. Meski demikian, keduanya disebut mengalami syok.
"Para korban tidak menderita luka fisik, namun mengalami syok. Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib," ucapnya.
Judha mengatakan KJRI New York telah melakukan penanganan, antara lain menghubungi kantor Wali Kota Philadelphia untuk meminta informasi mengenai tindak lanjut penanganan kasus itu.
"Untuk sementara, kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassment dan bullying. Polisi Philadelphia sedang menyelidiki rekaman CCTV kejadian dimaksud untuk menentukan apakah kasus ini bermotif rasial/kebencian terhadap etnis tertentu," ujarnya.
Dia mengatakan perwakilan RI di seluruh wilayah AS telah mengeluarkan imbauan kepada WNI untuk waspada. Dia meminta WNI segera melapor jika mengalami kekerasan berbasis rasial.
"Perwakilan RI juga terus menjalin koordinasi intensif dengan simpul komunitas dan tokoh agama/pemuka masyarakat Indonesia untuk memperkuat monitoring dan sosialisasi," ujarnya.
Sebelumnya, dua remaja Indonesia-Amerika dikabarkan menjadi korban serangan di stasiun kereta di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Mereka ditampar dan dipukul sekelompok orang.
Kedua remaja yang tidak disebutkan identitasnya ini menceritakan kejadian itu kepada NBC. Dilansir dari tayangan NBC, Jumat, 26 Maret 2021, dua remaja itu awalnya sedang menunggu kereta di Stasiun SEPTA's City Hall.
Mereka mengatakan mendadak ada empat anak perempuan yang melakukan bullying ke keduanya. Sepotong peristiwa itu sempat direkam dengan ponsel.
"Salah satu perempuan itu menampar temanku di sisi kanan wajahnya dan dia mulai menangis. Perempuan lain menampar sisi kiri wajahku beberapa kali sampai saya jatuh," kata salah satu remaja.
Peristiwa itu disebut terjadi pada Minggu, 21 Maret 2021. Mereka mengatakan saat itu ada 15-20 orang lain di stasiun tersebut, namun sekelompok perempuan itu hanya menarget orang-orang Indonesia.
Source: detikcom
« Prev Post
Next Post »