BENTENGSUMBAR.COM - Kabar pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Moeldoko pasca Demokrat digoyang dibantah keras oleh PDI Perjuangan.
Sekjen PDI Perjuanga, Hasto Kristiyanto menegaskan, sejak awal berdiri, kader partai berlambang banteng moncong putih tak pernah diajarkan untuk mengintervensi urusan rumah tangga partai politik lain.
"PDI Perjuangan memiliki pengalaman panjang bagaimana kedaulatan partai diintervensi kekuasaan Orde Baru. Ibu Ketua Umum Partai juga memiliki pengalaman bagaimana dikhianati," kata Hasto Kristiyanto, Senin, 15 Maret 2021.
Meski pernah merasakan pengkhianatan, PDIP, kata Hasto, lebih memilih langkah konsolidasi, menyatu dengan rakyat, dan membangun keyakinan, dibanding mengurusi dapur parpol lain.
"Satyam Eva Jayate bahwa kebenaran akan menang. Keyakinan inilah yang mendorong partai terus menempuh jalan ideologi, jalan kerakyatan, jalan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945, dan terus menggali pemikiran Bung Karno bagi bangsa dan negara Indonesia," tegasnya.
Ia pun menyinggung upaya perebutan paksa kantor DPP PDI atas hasil kongres yang memilih Megawati sebagai Ketum. Peristiwa ini juga dikenal kerusuhan dua puluh tujuh Juli (Kudatuli). Peristiwa ini ditengarai turut diintervensi oleh pihak penguasa saat itu.
“Bahkan terhadap Pak Harto yang sangat otoriter, dan korban yang begitu banyak di kalangan rakyat tidak berdosa, partai pun memilih jalur hukum ketika kongres partai diintervensi kekuasaan dan kantor partai diserang," tandasnya.
Source: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »