Amien Rais Berdoa Agar Kuasa Pemimpin Tak Bermanfaat Dicabut

Amien Rais Berdoa Agar Kuasa Pemimpin Tak Bermanfaat Dicabut
BENTENGSUMBAR.COM - Pimpinan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3), Amien Rais meminta agar Allah mencabut kekuasaan dari para penguasa di negeri ini apabila tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.


Hal itu disampaikan dirinya saat memberi sambutan dalam acara doa dan tahlilan yang digelar TP 3 untuk mengenang 100 hari kematian 6 Laskar Front Pembela FPI dalam bentrok dengan polisi di Jalan tol Jakarta-Cikampek pada Selasa, 16 Maret 2021.


"Ya Allah, kalau masih bermanfaat kekuasaan dari para otoritas negeri ini, ya tetap berikanlah kepada mereka. Tetapi kalau tidak, tolong dicabut," kata Amien menirukan doa yang sudah diucapkan sebelumnya.


Dia menilai, doa tersebut bermakna sangat dalam. Amien pun meminta kepada seluruh umat Islam agar terus berdoa untuk penyelesaian perkara pembunuhan ini.


"Intinya adalah berikan keadilan, bukan hanya kepada enam laskar, tapi kepada bangsa Indonesia ini dan juga mudah-mudahan kezaliman bisa pelan-pelan berlalu," ucapnya lagi.


Mantan Ketua MPR itu meyakini bahwa enam Laskar FPI tersebut telah dibunuh, dianiaya dan dibantai oleh para pelaku. Sehingga, dia pun tetap mendesak agar penuntasan perkara tersebut dapat segera dirampungkan.


Amien, mengatakan bahwa dirinya bakal ikut berjuang untuk membuktikan tuduhan-tuduhan yang selama ini pihaknya kemukakan.


"Enam Syuhada yang nanti akan kita buktikan itu torture dianiai, dibantai, dibunuh secara judicial killing," jelasnya.


Pimpinan TP3 yang lain, Abdullah Hehamahua mengatakan bahwa pihaknya telah sepakat untuk merintih dan mengadu kepada Allah agar segera campur tangan dalam perkara ini.


"Maka hari ini kami sepakat, merintih, kami mengadu, mengetuk pintu langit untuk Allah campur tangan," kata Abdullah.


Dia pun menitipkan kepada umat beragama untuk turut mendoakan para penguasa di negeri ini agar dapat lebih serius dalam menangani kasus pembunuhan ini. Dia menyinggung agar mereka didoakan kembali pada ajaran-ajaran Islam, konstitusi, dan berdasarkan Pancasila.


Hanya saja, Abdullah tak mengatakan lebih lanjut mengenai sikap ataupun perbuatan pemerintah yang dinilainya jauh dari ajaran-ajaran agama, ataupun konstitusi dalam penanganan perkara ini.


"Mudah-mudahan Allah mendengar rintihan kita pada malam hari ini," tandas dia.


Sebagai informasi, saat ini Polri tengah menyidik perkara dugaan pembunuhan terhadap Laskar FPI yang tewas saat dibawa oleh polisi menggunakan mobil di sepanjang jalan tol itu.


Diketahui, empat Laskar FPI masih hidup sebelum polisi membawanya ke dalam mobil. Sementara, dua laskar yang lain telah meninggal saat bentrok hingga baku tembak pecah sebelumnya.


Polisi diduga menembak mati Laskar FPI yang tersisa lantaran diklaim melawan petugas. Atas hal itu, tiga anggota dari Polda Metro Jaya berstatus sebagai terlapor. 


(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »