BENTENGSUMBAR.COM - Ahli geologi Ade Edwar mengecek kuburan yang tanahnya meninggi 1,5 meter di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Pakar dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumbar ini menjelaskan ada perbedaan warna tanah di kuburan yang meninggi itu.
"Warnanya saja yang agak berbeda. Kuburan yang meninggi itu ada kecokelatan, sedangkan kuburan yang lain agak kemerahan. Tapi itu baru secara kasatmata. Untuk lebih detailnya tentu perlu kajian lebih lanjut," kata Ade saat dimintai konfirmasi, Selasa, 30 Maret 2021.
Dia mengatakan tanah kuburan itu meninggi lebih dari 1,3 meter. Selain itu, dia menyebut lebar makam yang meninggi mencapai 6,5 meter dan panjang 8,5 meter.
"Catatan kami, panjang makam 8,5 meter, lebarnya 6,5 meter dengan ketinggian lebih dari 1,3 meter," kata Ade Edwar.
Ade mengatakan datang ke kuburan itu sebagai bagian dari survei pendahuluan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Nantinya, pihak BPPT akan mengecek kondisi tanah di kuburan itu dengan georadar.
"Untuk kasus seperti ini, bisanya akan menggunakan survei bawah permukaan dengan menggunakan georadar," katanya.
"Saya dimintai bantuan untuk melakukan survei pendahuluan. Hasilnya nanti akan dilaporkan ke Pak Ridwan Djamaluddin (Dirjen Minerba Kementerian ESDM) dan pihak BPPT," sambungnya.
Sebelumnya, kuburan yang tanahnya meninggi sekitar 1,5 meter di Padang Pariaman, Sumbar, masih menyisakan banyak misteri. Salah satunya soal siapa yang dimakamkan di pusara tersebut.
Kuburan di Korong atau Kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumbar, itu mulai meninggi sejak 15 hari terakhir. Wali Korong Sungai Asam, Anuar, mengatakan tak ada yang tahu siapa yang dimakamkan di pusara itu karena tak ada nama di batu nisannya.
"Siapa yang dimakamkan di sana, itu belum ada yang tahu, karena kuburannya sudah lama dan tidak ada nama di batu nisannya," kata Anuar.
Dia menduga kuburan tersebut merupakan makam orang dari suku Panyalai. Makam itu diduga sudah lama ada.
"Itu kuburan kaum suku Panyalai," kata Anuar.
(*)
« Prev Post
Next Post »