Din Syamsudin Dituduh Radikal, Tokoh Mahasiswa Kristen Ini Bereaksi Keras

BENTENGSUMBAR.COM - Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) melaporkan tindakan radikalisme yang dilakukan dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Din Syamsuddin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menuai tanggapan dari banyak kalangan.

Kali ini, Tokoh Mahasiswa Kristen yang juga mantan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Korneles Galanjinjinay, turut merespons atas pelaporan terhadap Prof Din Syamsuddin.

Korneles menyesalkan tindakan yang menyudutkan Prof Din Syamsudin karena pelapor berasal dari lembaga akademis. Seharusnya memiliki analisa yang dalam jika menempatkan simbol kelompok radikal kepada seorang tokoh bangsa sekelas Prof Din.

“Tindakan ini sangat keji dan memfitnah,” tegas Korneles kepada wartawan, Minggu, 14 Februari 2021.

“Saya pikir ini mengada-ada dan sangat merugikan Profesor Din Syamsuddin. Saya berpikir tuduhan ini mencoreng nama baik tokoh bangsa yang selama ini banyak diterima semua golongan di negara kita baik golongan muslim dan nonmuslim. Saya harap hal ini bisa dipertanggungjawabkan,” kata Korneles.

Menurut Korneles, Prof. Din Syamsuddin adalah tokoh yang menjunjung tinggi pluralisme.

"Kita sama-sama tahu bahwa Bapak Din Syamsudin ini adalah tokoh nasional dan internasional. Selama saya berinteraksi dengan beliau, beliau sangat pluralis dan menjunjung tinggi nilai Pancasila. Seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai tokoh bangsa yang berkontribusi bagi NKRI,” kata Korneles

Diketahui bahwa GAR ITB mengadukan mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini ke KASN dan Badan Kepegawaian Negara pada 28 Oktober 2020 karena dinilai telah melakukan pelanggaran substansial atas norma dasar, kode etik, dan kode perilaku ASN, dan/atau pelanggaran disiplin PNS.

Ada sejumlah tindakan Din yang dilaporkan, di antaranya pernyataannya mengomentari putusan Mahkamah Konstitusi terkait putusan hasil sengketa Pilpres 2019 hingga kiprahnya di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

“Ini negara demokrasi, seharusnya Lembaga Pendidikan mengedepankan hal itu pada publik, jangan kita semena-mena menuduh tindakan Din Syamsudin sebagai radikal,” katanya.

Korneles berharap masalah ini segera diselesaikan agar tidak merugikan salah satu pihak dan meminta semua pihak dewasa melihat permasalahan ini.

"Kami harap hal begini bisa selesai, kita tidak mau para tokoh bangsa apabila berseberangan dengan pemerintah dicap radikal. Ini bisa gawat," tutup Korneles.

Source: JPNN

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »