BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengomentari pernyataan Arteria Dahlan yang membela Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal Jakarta 'Amburadul'.
Pasalnya, ulama asal Sumatera Utara itu merasa aneh saja karena Megawati menyatakan DKI Jakarta saat ini amburadul dan Arteria Dahlan meminta agar itu dilihat sebagai kritik yang positif.
Tengku Zulkarnain pun bertanya, dimana letak positifnya dengan kata 'amburadul' tersebut.
"Nuduh Jakarta kota yg AMBURADUL kok mesti dipandang sebagai kritik yg positif...? Positifnya di mana dengan kata AMBURADUL itu...? Monggo...," tulis Ustad Tengku Zulkarnain pada akun twitternya, @ustadtengkuzul pada Rabu, 11 November 2020, seperti dikutip BentengSumbar.com.
Tengku Zulkarnain mengatakan, kata Arteria dibanding Jakarta zaman Bung Karno tahun 1950-an, Jakarta sekarang amburadul.
Padahal, kata Tengku Zulkarnain, zaman 1950-1n tersebut tai kuda dan tai orang masih ada di tengah jalan.
Tengku Zulkarnain pun teringat dengan lagu 'Nonton Bisokop' karya Benyamin S.
"Kata Arteria dibandingkan Jakarta zaman Bung Karno tahun 1950an Jakarta sekarang amburadul. Jakarta zaman tahun 1950an? Taik kuda & taik orang masih ada di tengah jalan. Ingat lagu Nonton Bisokop karya Benyamin S, dinyanyikan Bing Slamet? "Sepatu baru, pulang2 nginjek GITUAN..."," ungkapnya.
Sementara itu sebelumnya dalam kesempatan lain, anggota DPR RI dari PDIP Arteria Dahlan di sebuah televisi swasta mengatakan bahwa ungkapan Megawati Soekarnoputri jangan dijadikan polemik, melainkan ungkapan tersebut seharusnya dipandang menjadi hal yang positif dan memotivasi.
Arteria Dahlan mengatakan bahwa Megawati merupakan orang yang telah lama tinggal di Jakarta sejak kecil. Sehingga menurutnya Megawati merupakan saksi hidup bagaimana perkembangan Jakarta hingga saat ini.
(by)
« Prev Post
Next Post »