BENTENGSUMBAR.COM - Pakar Hukum Tata Negara yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menanggapi soal rencana reuni 212 yang akan digelar di Jakarta.
Jimly menilai reuni yang digelar di masa pandemi COVID-19 ini bak mencari-cari masalah.
Jimly awalnya menanggapi pernyataan Ustaz Haikal Hassan dalam video yang beredar di Twitter. Haikal menyebut reuni 212 bisa digelar karena pilkada juga bisa digelar.
"Ini cari2 masalah. Pilkada sdh diatur UU stlah sblumnya ditnda. Reuni tdk ada dasarnya, malah trus mnerus besarkn konflik pilgub yg sdh tuntas," cuit Jimly dalam akun Twitter @JimlyAs, Jumat, 13 November 2020.
Jimly meminta adanya kearifan bagi yang ingin menggelar acara reuni yang digelar setiap tahun sejak 2017 di kawasan Monas itu. Apalagi, menurutnya, banyak warga lain yang justru menjadi merasa tidak nyaman dengan kegiatan massal.
"Mhnlah kearifan, wrga yg tdk se7, aplagi yg non Muslim mngkin lebih bnyk mrasa tdk nyaman. Tolong brtoleransi. Mnteri mst koord dg Pemda," ujar Jimly.
Ini cari2 masalah. Pilkada sdh diatur UU stlah sblumnya ditnda. Reuni tdk ada dasarnya, malah trus mnerus besarkn konflik pilgub yg sdh tuntas. Mhnlah kearifan, wrga yg tdk se7, aplagi yg non Muslim mngkin lebih bnyk mrasa tdk nyaman. Tolong brtoleransi. Mnteri mst koord dg Pemda https://t.co/r22DdxwFKk
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kawasan Monumen Nasional Jakarta ini belum diperkenankan untuk kegiatan umum. Sebab hingga saat ini Pemprov DKI masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, karena masih pandemi COVID-19.
"Sampai hari ini belum diperkenankan dibuka, sampai hari ini, terkait PSBB," kata Riza di Jakarta.
Riza pun tak mempermasalahkan siapa saja bisa mengajukan izin untuk kegiatan di Monas. Namun Riza menegaskan bahwa tempat itu saat ini memang belum dibuka untuk umum.
"Semua boleh mengajukan permohonan izin tapi sesuai ketentuan sampai hari ini belum," kata Riza.
(y)
« Prev Post
Next Post »