Presiden Jokowi Kecam Macron, PKS: Lebih Baik Telat Daripada Tidak Bicara Sama Sekali

Presiden Jokowi Kecam Macron, PKS: Lebih Baik Telat Daripada Tidak Bicara Sama Sekali
BENTENGSUMBAR.COM - Kecaman Presiden Joko Widodo terhadap Presiden Emmanuel Macron diapresiasi banyak kalangan, terutama organisasi massa Islam dan partai Islam di Indonesia.


Politisi PKS Hidayat Nur Wahid ikut mengapresiasi apa yang dilakukan Presiden Jokowi tersebut. Hanya saja, dia menyayangkan lantaran pernyataan Jokowi baru muncul setelah seluruh ormas Islam, termasuk PKS, mengeluarkan kecaman.


“Akhirnya Pak Jokowi bersuara juga. Setelah ormas Islam bicara, setelah PKS bicara, setelah PKS memberikan surat resmi kepada Presiden Macron,” ucap Hidayat, dilansir dari RMOL , Senin, 2 November 2020.


Wakil Ketua MPR RI ini tetap mengapresiasi Presiden Jokowi, meski agak sedikit telat menyampaikan kecaman tersebut.


Untuk langkah ke depan, Hidayat meminta Kementerian Luar Negeri mengawal apa yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo.


“Apapun kami apresiasi lah pernyataan presiden. Apapun lebih baik agak terlambat, ketimbang Indonesia sebagai negara kepulauan Islam terbesar tidak bicara sama sekali,,” tandasnya.


Sebelumnya,  Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menilai kecaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap penusukan di Prancis dan kecaman terhadap pernyataan Presiden Emmanuel Macron sudah tepat. Meutya berharap agar Macron memperbaiki ucapannya.


"Saya meyakini yang disampaikan presiden Jokowi sudah tepat. Indonesia memang perlu mengecam keras aksi terorisme oleh siapa pun termasuk aksi penusukan yang kita lihat terjadi di Paris dan Nice di Prancis," kata Meutya kepada wartawan, Sabtu, 31 Oktober 2020, dikutip dari detikcom.


Meutya sangat menyayangkan sikap Macron yang mengaitkan agama tertentu dengan terorisme. Meutya menilai harusnya Macron menjelaskan pernyataannya itu.


"Namun demikian kita juga amat menyayangkan, seorang kepala negara, dalam hal ini Presiden Macron yang tidak memiliki kepekaan berbahasa, sehingga mengaitkan agama tertentu dengan terorisme. Saya rasa sesungguhnya yang dimaksud Macron bukan demikian. Sehingga Saya rasa, akan bijak jika Presiden Macron meluruskan pernyataan sebelumnya," katanya.


Lebih lanjut, Meutya berharap agar Macron memperbaiki ucapannya. Dia menilai ucapkan Macron yang menghina Islam itu dapat melukai kebersamaan di dunia.


"Semoga Macron memiliki kedewasaan dan kematangan untuk memperbaiki ucapannya yang dapat melukai kebersamaan dan rasa saling menghormati antar agama di dunia," katanya.


(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »