Poin Penting Buku 'How Democracies Die' yang Dibaca Anies Baswedan Diungkap Tsamara Amany Alatas

BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas ikut mengomentari aksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membaca buku How Democracies Die atau Bagaimana Demokrasi Mati yang viral di berbagai platform media sosial.

Unggahan foto Anies Baswedan itu membuat publik penasaran. Tapi Tsamara dengan lugas mengungkap salah satu poin yang ada pada buku yang dibaca Anies Baswedan tersebut.

"Salah satu poin menarik dalam buku ini adalah pentingnya proses ‘gatekeeping’ partai politik agar seorang tiran yang mengandalkan massa & fanatisme tidak terpilih menjadi Presiden. Menarik memang 🤔," tulis Tsamara di akun twitternya @TsamaraDKI pada Ahad, 22 November 2020.


Netizen pun mengomentari cuitan Tsamara Armany Alatas tersebut. Berikut balasan sebagian netizen:

"Jangan2 Pak Anis paling banter baca daftar isinya...jadi ga ngerti isi buku tsb," kata akun @iman_antonio.

"Sindiran ke semua pihak, salah satu pesan terpenting dalam buku ini demokrasi bisa mati secara perlahan atau secara instan lewat berbagai indikator, ada berbagai model tiran dari Alberto Fujimori yang pelan - pelan mengerogoti demokrasi Peru, ada juga Hugo Chavez yang sebaliknya," ungkap akun @ramadhani_dy.

"Fanatis agama dan fanatisme nasionalsme tu sama aja, dan sah2 saja. Yg salah tu mengklaim hanya fanatisme versi kita yg benar, sementara yg lain salah," ujar akun @srytmn.

"Dan yg paling penting kt tdk terulang utk memilih pemimpin yg tdk bs apa2 spt skrg. 2 periode, berharap bs naik level, ternyata level utang mkn tinggi, negara berantakan. Dan leadership, nol.besar. Yg dikerjakan apa kata sekelilingnya bkn tujuan utama membawa negeri adil makmur," kata akun @Repaksi1.

"KHILAFAH KILLS DEMOCRACY," kata akun @legod0965.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »