BENTENGSUMBAR.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengajak anak bangsa untuk membangun tradisi menghormati presiden terdahulu.
Ia pun meminta untuk menghentikan membuly Megawati soal statemen milineal dan peran pada bangsa ini.
Pasalnya, kata Andi Arief, tidak mungkin ada niat buruk dari statemen itu.
"Sebaiknya kita mulai membangun tradisi menghormati Presiden terdahulu. Hentikan membuly Ibu Megawati soal statemen Milineal dan peran pada bangsa ini. Tidak mungkin ada niat buruk dari statemen itu," tulis Andi Arief di akun twitternya, andi arief @AndiArief__ pada Jumat, 30 Oktober 2020, seperti dikutip BentengSumbar.com.
Sebelumnya, Megawati menoroti soal sumbangsih millennial saat ini yang terus menerus melakukan demonstrasi.
Meski demonstrasi tidak dilarang dan dijamin oleh undang-undang, namun Mega merasa geram jika penyampaian pendapat itu dilakukan seraya merusak fasilitas umum.
"Anak muda kita aduh, saya bilang sama presiden, jangan dimanja. Generasi kita generasi millennials. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi millennial yang sudah tau teknologi seperti kita bisa viral," kata Megawati usai meresmikan sejumlah kantor Partai PDIP di daerah secara daring, Rabu, 28 Oktober 2020.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati menginginkan agar anak muda Indonesia bisa jauh lebih baik, sebab mereka adalah generasi penentu masa depan bangsa.
“Ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan agar generasi millennial tidak dimanjakan, hal tersebut mengandung semangat dari sosok seorang Ibu Pejuang, yang terus memikirkan masa depan Indonesia,” kata Hasto, Jumat, 30 Oktober 2020.
Oleh sebab itu, Hasto berharap agar pesan dari ketumnya tersebut tidak dimaknai sebagai hal yang negatif dan harus menjadi motivasi untuk terus memandang jauh ke depan oleh para generasi muda.
“Ibu Mega berpesan, bahwa pemuda penentu masa depan bangsa, harus dilihat kekinian, bagaimana para pemuda-pemudi Indonesia menggembleng diri dan kesemuanya digerakkan oleh semangat untuk membawa kemajuan bagi Indonesia Raya,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Hasto, inti sari peringatan Sumpah Pemuda adalah bagaimana para anak muda Indonesia saat ini, bisa memikirkan perbuatan terbaik bagi masa depan bangsanya.
"Jadi melihatnya adalah perspektif sekarang. Jika saat ini kita memiliki kaum muda yang hebat-hebat, maka kita akan lebih optimis menatap masa depan. Kunci dari kemajuan bangsa adalah pendidikan dan kebudayaan. Semua dijalankan dengan penuh semangat, dengan energi juang yang menyala-nyala,” tuturnya.
(by)
« Prev Post
Next Post »