BENTENGSUMBAR.COM - Tiga ormas besar yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yaitu Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama melakukan unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law atau Cipta Lapangan Kerja, Selasa, 13 Oktober 2020.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI berkumpul di sekitar patung kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka datang untuk menyatakan sikap menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker). Jumlah peserta membeludak.
Tampak sebuah mobil komando di lokasi unjuk rasa.
Tampak beberapa massa juga membawa bendera organisasi dan Merah Putih dalam aksi kali ini. Massa juga membawa spanduk dalam aksi kali ini. Spanduk itu diletakkan massa di sisi kanan dan depan mobil komando.
Di sisi depan, spanduk berisi tulisan bahwa aksi dilakukan ANAK NKRI. “Aksi 1310. Tolak UU Ciptaker atau Cilaka. Aliansi Nasional Anti Komunis. ANAK NKRI,” tulis pesan spanduk yang diletakkan di sisi depan mobil komando.
Sementara itu, sisi kanan spanduk yang diletakkan di sisi kanan mobil komando, berisikan tentang tujuh tuntutan dan pernyataan sikap ANAK NKRI.
Namun, aksi mereka yang berencana kepung istana negara gagal. Barrier yang terbuat dari beton serta kawat duri pun menutup dua jalur di Jalan Merdeka Barat, baik mengarah ke Gedung MK maupun ke arah Bundaran HI.
Sehingga, massa aksi tidak bisa melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara seperti yang diharapkan. Puluhan ribu anggota Polisi pun dikerahkan mengamankan berlangsungnya aksi unjuk rasa ini.
Terlihat pula mobil watercanon yang disiagakan di lokasi aksi unjuk rasa tersebut. Pihak kepolisian pun mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi dengan melakukan rekayasa lalulintas pengalihan arus ke beberapa jalur alternatif.
Penggiat Media Sosial Denny Siregar menyorot aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja. Sorotan tajam itu ia sampaikan melalui akun twitternya, @Dennysiregar7.
"Bossnya terima 500 juta utk DP rumah..
Umatnya panas2an di jalan.
Sial banget emang para buih dilautan..," sindir Denny Siregar, seperti dikutip BentengSumbar.com, Selasa, 13 Oktober 2020.
Denny Siregar menegaskan, dalam aksi unjuk rasa tersebut, sebenarnya yang paling rugi adalah bohir. Tidak jelas, siapa yang disebut bohir oleh Denny Siregar.
Selain bohir, Denny Siregar menyebut pelaku di lapangan juga rugi. Pasalnya, mereka hanya dapat duit sedikit, tetapi hidupnya paling terancam.
"Dalam demo seperti ini sebenarnya yang paling rugi adalah bohir. Uangnya kepake, tapi tujuannya gak kecapai..
Yang kedua adalah pelaku dilapangan. Dapat duitnya dikit, tapi hidupnya paling terancam.
Trus siapa dong yang untung ??
Yang untung yang dapet DP rumah 500juta hahaha," ungkap Denny Siregar.
(by)
« Prev Post
Next Post »