BENTENGSUMBAR.COM - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai kondisi politik dan ekonomi di tengah wabah COVID-19. Dalam survei tersebut, Indikator juga mencatat persepsi masyarakat mengenai isu reshuffle kabinet mengemuka.
Hasilnya sebanyak 64,8 persen responden setuju jika Presiden Jokowi mengadakan reshuffle sekarang ini.
Sementara itu, 30,3 persen responden tidak setuju. Sebanyak 4,9 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
"Mayoritas 64,8% setuju jika presiden melakukan perombakan kabinet. Jumlah yang setuju ini cukup merata merupakan mayoritas di semua pendukung partai," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan paparan survei, Selasa, 21 Juli 2020.
Survei tersebut juga menganalisis kemarahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, 18 Juni 2020 lalu. Saat Jokowi marah itulah, ia melontarkan ancaman reshuffle kabinet.
Berdasarkan survei, sebanyak 54,7 persen responden mengetahui kemarahan Jokowi itu.
Sebanyak 45,3 persen responden tidak tahu. Dari jumlah yang tahu, sebanyak 54,8 persen menilai Jokowi marah karena kinerja menteri kurang baik.
Sementara 17,2 persen menilai Jokowi marah ke para menteri karena mereka kurang peka dengan krisis yang terjadi.
Alasan lain adalah, responden menilai Jokowi marah karena koordinasi kurang bagus, masih adanya ego sektoral dan serapan anggaran kurang.
Survei digelar 13-16 Juli 2020 dengan melibatkan 1.200 responden dengan metode simple random sampling.
Margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan melalui telepon karena adanya wabah virus corona.
(Sumber: Kumparan.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »