BENTENGSUMBAR.COM – Para Pengelola Keuangan pada Sekretariat Daerah Kota Padang didampingi Kabag masing-masing melakukan studi banding ke Seketariat Daerah Pemerintah Kota Bandung, Jumat, 21 Februari 2020.
Rombongan dipimpin oleh Kasubag Keuangan Setdako Padang, Nasdi dan diterima oleh Kasubag Keuangan Bagian Tata Usaha Pimpinan Setda Kota Bandung, Wawan.
Nasdi mengatakan, kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari penerapan sistem nontunai dan pengelolaan keuangan yang berbasis akrual yang nantinya akan diterapkan di lingkungan Pemko Padang.
Sebagai informasi, pengelolaan keuangan berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Kelebihan penerapan basis akrual diantaranya, memberikan gambaran bagaimana pemerintah membiayai berbagai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan pendanaannya, memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah saat ini untuk membiayai berbagai aktivitasnya dan untuk memenuhi segala kewajiban dan komitmen yang ada
Kasubag Keuangan Bagian TU Pimpinan Setda Kota Bandung, Wawan lebih jauh menjelaskan, pengelolaan keuangan berbasis akrual tidak boleh hanya dilihat sebagai masalah teknik akuntansi saja, tetapi penerapan ini membutuhkan perubahan budaya organisasi dan harus merupakan bagian dari reformasi birokrasi secara menyeluruh.
“Informasi yang dihasilkan dengan basis akrual akan menjadi berharga dan sukses apabila digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan publik yang lebih baik. Perubahan ini tidak secara otomatis terjadi, tapi perlu secara aktif dipromosikan secara terus menerus,” jelasnya.
Sedangkan terkait sistem pembayaran nontunai, Wawan mengatakan, sistem pembayaran nontunai (cashless payment system) betujuan untuk memberikan kenyamanan dari sisi keamanan dan transaksi, selain itu untuk menghindarkan masyarakat dari beberapa hal negatif seperti uang palsu serta mengajarkan tertib administrasi karena semua transaksi menggunakan jalur yang terorganisir.
“Sistem ini merupakan bagian dari implementasi smart city, yang bermuara pada bagaimana memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dan sebagai upaya pemerintah dalam peningkatan pendapatan pajak yang pada akhirnya dapat digunakan untuk kemajuan pembangunan,” jelasnya.
Sebelumnya rombongan juga telah mengunjungi Pemkot Yogyakarta untuk sharing mengenai topik yang sama.
(Mul/BT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »