BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa visi Indonesia ke depan yaitu Indonesia maju yang sejahtera. Indonesia tidak hanya berhenti pada posisi midlle imcome country tapi harus naik ke level high income country.
Saat ini, kata dia, pemerintah telah tetapkan lima program prioritas menuju Indonesia maju yaitu pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
"Kondisi faktual dalam negeri dihadapkan pada tantangan adanya berbagai masalah yaitu kemiskinan, stunting, radikalisme, intoleransi, terorisme, anti NKRI, anti Pancasila bahkan anti terhadap pemerintah yang sah," kata Ma'ruf Amin dalam acara 4 Pilar di Kompleks DPR Senayan Jakarta, Sabtu, 23 Februari 2020.
Menurutnya, globalisasi jadikan persaingan antar bangsa makin tajam. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah lahirkan disrupsi yang luas serta cepat. Kemunculan media baru di luar media konvensional jadi tantangan tersendiri. Serta, arus informasi makin deras dan dinamis.
"Kemajuan suatu bangsa tidak pernah dilepaskan dari pembangunan manusia yang unggul sebagai kuncinya. SDM Indonesia harus sehat cerdas berdaya saing dan berakhlak mulia," ujarnya.
Membangun Indonesia maju perlu komitmen kebangsaan yang kuat, sejarah perjalanan bangsa dan negeri jadi bukti bahwa Pancasila, NKRI merupakan hasil dari kesepakatan untuk capaian tinjauan berbangsa dan bernegara.
"Indonesia adalah negara kesepakatan. Kesepakatan itu potensi kekuatan bangsa yang luar biasa, Bhineka Tunggal Ika merupakan komitmen kebangsaan yang tidak semua bangsa di dunia memilikinya," tuturnya.
Dalam perspektif Islam, kata dia, kesepakatan itu disebut sebagai konsensus nasional adalah al misak al watoni. Karena itu empat pilar adalah al misak al watoni kesepakatan nasional bangsa Indonesia.
Maka, konsekuensi dari kesepakatan adalah harus dijalankan dijaga dilindungi dari berbagai ancaman. Tidak boleh ada yang menyimpang dan menolak bahkan keluar dari kesepakatan itu.
"Yang harus dibangun dari entitas bangsa ini adalah tipologi kerukunan, keinginan untuk selalu rukun dan kemampuan untuk merukunkan," katanya.
Penguatan kerukunan kebangsaan, kata dia, dilakukan dengan empat bingkai yaitu politis, yuridis, sosiologis dan teologis.
(Sumber: vivanews.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »