BENTENGSUMBAR.COM - Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP mendapat kehormatan dengan didapuk memberikan orasi ilmiah pada acara Wisuda S1 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Kebangkitan Islam Sumatera Barat (STAI-YKI Sumbar) Angkatan ke-XXII di Hotel Axana Padang, Kamis, 26 Desember 2019.
Adapun tema dari materi yang disampaikan orang nomor satu di Kota Padang itu yakni, "Orientasi Pengembangan Pendidikan Agama Islam Dalam Konteks Revolusi Mental Guna Menghadapi Revolusi Industri 4.0".
Mengawali pemaparannya Mahyeldi mengatakan, berbicara masalah pendidikan, Islam sesungguhnya adalah paling maju dalam dunia pendidikan. Hal itu didasari dari pengertian pendidikan itu sendiri bukan hanya mengajak, namun di dalamnya terdapat keteladanan, menumbuhkan dan mengkanalisasi potensi sekaligus memprotek peserta didik dari hal-hal yang akan mengganggu atau merusak.
"Maka untuk itu, pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang tepat untuk itu dan juga mampu mensinergikan dengan situasi teraktual atau kekinian. Jadi pendidikan Islam bukan hanya berbicara masalah romantisme masa lalu saja, namun sesuai pesan yang ada di dalam Alquran yaitu 'wal asri' dengan makna demi masa atau modernisasi," jelasnya.
Menurut wali kota yang juga seorang da'i itu, tantangan bagi generasi Islam ke depan dewasa ini adalah mensejalankan dengan suasana kekinian.
"Sehingga dengan itu kita menjadi lebih siap membawakan dan mampu menyelami segala sesuatu yang terjadi saat ini dan masa datang, sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran di dalam agama Islam itu sendiri," sambungnya.
Lebih lanjut Mahyeldi menjelaskan, juga seiring datangnya era revolusi industri 4.0 yang penuh dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi dewasa ini, ia pun mengingatkan kepada para pendidik untuk mampu menggunakan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang semua tujuannya untuk memudahkan, mempercepat dan mensukseskan pendidikan.
"Selain itu pada saat yang sama, para pendidik juga harus mengajak peserta didik untuk mensinkronkan dengan suasana kekinian di samping menyikapi fenomena-fenomena yang terjadi pada saat ini tentunya."
"Jadi inilah tantangan bagi para pendidik saat ini dan untuk masa-masa yang akan datang. Kita tentu berharap, STAI YKI Sumbar yang mewisuda sebanyak 40 orang mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan ke-XXII pada hari ini akan lebih mempersiapkan dan menyikapinya lagi ke depan. Sehingga mahasiswa-mahasiswa atau lulusan STAI YKI Sumbar akan lebih baik dan meningkat lagi kompetensinya, khususnya memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan Islam hingga masa-masa mendatang," pungkas Mahyeldi mengakhiri.
(David)
Adapun tema dari materi yang disampaikan orang nomor satu di Kota Padang itu yakni, "Orientasi Pengembangan Pendidikan Agama Islam Dalam Konteks Revolusi Mental Guna Menghadapi Revolusi Industri 4.0".
Mengawali pemaparannya Mahyeldi mengatakan, berbicara masalah pendidikan, Islam sesungguhnya adalah paling maju dalam dunia pendidikan. Hal itu didasari dari pengertian pendidikan itu sendiri bukan hanya mengajak, namun di dalamnya terdapat keteladanan, menumbuhkan dan mengkanalisasi potensi sekaligus memprotek peserta didik dari hal-hal yang akan mengganggu atau merusak.
"Maka untuk itu, pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang tepat untuk itu dan juga mampu mensinergikan dengan situasi teraktual atau kekinian. Jadi pendidikan Islam bukan hanya berbicara masalah romantisme masa lalu saja, namun sesuai pesan yang ada di dalam Alquran yaitu 'wal asri' dengan makna demi masa atau modernisasi," jelasnya.
Menurut wali kota yang juga seorang da'i itu, tantangan bagi generasi Islam ke depan dewasa ini adalah mensejalankan dengan suasana kekinian.
"Sehingga dengan itu kita menjadi lebih siap membawakan dan mampu menyelami segala sesuatu yang terjadi saat ini dan masa datang, sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran di dalam agama Islam itu sendiri," sambungnya.
Lebih lanjut Mahyeldi menjelaskan, juga seiring datangnya era revolusi industri 4.0 yang penuh dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi dewasa ini, ia pun mengingatkan kepada para pendidik untuk mampu menggunakan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang semua tujuannya untuk memudahkan, mempercepat dan mensukseskan pendidikan.
"Selain itu pada saat yang sama, para pendidik juga harus mengajak peserta didik untuk mensinkronkan dengan suasana kekinian di samping menyikapi fenomena-fenomena yang terjadi pada saat ini tentunya."
"Jadi inilah tantangan bagi para pendidik saat ini dan untuk masa-masa yang akan datang. Kita tentu berharap, STAI YKI Sumbar yang mewisuda sebanyak 40 orang mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan ke-XXII pada hari ini akan lebih mempersiapkan dan menyikapinya lagi ke depan. Sehingga mahasiswa-mahasiswa atau lulusan STAI YKI Sumbar akan lebih baik dan meningkat lagi kompetensinya, khususnya memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan Islam hingga masa-masa mendatang," pungkas Mahyeldi mengakhiri.
(David)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »