BENTENGSUMBAR.COM - Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) menggelar Muktamar yang ketiga dan Seminar Kebangsaan bertajuk Peran Ormas Islam Dalam Membangun Strategi Kebudayaan Nasional, di Hotel Arcadia, Jakarta, Jumat, 29 November 2019 hingga Minggu, 1 Desember 2019.
Sedianya kegiatan itu dibuka oleh Menteri Agama Fachrul Razi, namun kemudian diwakilkan oleh Junaidi, Direktur Penerangan Agama Islam RI.
Abdullah, ketua panitia, menuturkan, Muktamar dan Seminar ABI ini diikuti 180 perwalian, 34 DPW dan 130 DPD ABI.
“Untuk seminar kami panitia menghadirkan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Yudhi Latif, Ph.D dan Dr. Muhsin Labib. Kami harapkan, dengan seminar dan muktamar ini bisa makin mempererat silaturahmi antar sesama anggota ABI dari seluruh Indonesia serta memberikan dan menambah wawasan dalam mencermati perbedaan dalam keberagaman, baik agama maupun budaya, sehingga menimbulkan kehidupan yang dinamis,” ujar Abdullah.
Ketua Dewan Suro ABI, Umar Shahab mengatakan, Indonesia tengah marak dengan gejala intoleransi, radikalisme, primordialisme hingga terorisme yang dikaitkan dengan isu penyalahgunaan tafsir teks keagamaan dan kekuasaan, termasuk pemanfaatan kekayaan alam nusantara yang dipandang belum memenuhi rasa keadilan.
“Karena itu, Ahlulbait Indonesia merekomendasikan empat poin, yaitu komponen bangsa harus secara bahu-membahu mengambil peran dan diberi ruang serta dukungan untuk menghidupkan kembali kesadaran bersama untuk menggali dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Tiga hal lain adalah komponen bangsa memiliki peran dan kontribusi penting. Perumusan dan penerapan strategi budaya oleh seluruh kekuatan bangsa meniscayakan peran pemerintah lebih sebagai regulator, fasilisator dan penyedia sumber daya,” beber Umar Shahab.
Lebih lanjut ditegaskannya, penyegaran dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan efektif bila disertai perbaikan kurikulum pengajaran dan pendidikan agama serta tata kelola pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat yang baik.
(Source: poskotanews.com)
Sedianya kegiatan itu dibuka oleh Menteri Agama Fachrul Razi, namun kemudian diwakilkan oleh Junaidi, Direktur Penerangan Agama Islam RI.
Abdullah, ketua panitia, menuturkan, Muktamar dan Seminar ABI ini diikuti 180 perwalian, 34 DPW dan 130 DPD ABI.
“Untuk seminar kami panitia menghadirkan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Yudhi Latif, Ph.D dan Dr. Muhsin Labib. Kami harapkan, dengan seminar dan muktamar ini bisa makin mempererat silaturahmi antar sesama anggota ABI dari seluruh Indonesia serta memberikan dan menambah wawasan dalam mencermati perbedaan dalam keberagaman, baik agama maupun budaya, sehingga menimbulkan kehidupan yang dinamis,” ujar Abdullah.
Ketua Dewan Suro ABI, Umar Shahab mengatakan, Indonesia tengah marak dengan gejala intoleransi, radikalisme, primordialisme hingga terorisme yang dikaitkan dengan isu penyalahgunaan tafsir teks keagamaan dan kekuasaan, termasuk pemanfaatan kekayaan alam nusantara yang dipandang belum memenuhi rasa keadilan.
“Karena itu, Ahlulbait Indonesia merekomendasikan empat poin, yaitu komponen bangsa harus secara bahu-membahu mengambil peran dan diberi ruang serta dukungan untuk menghidupkan kembali kesadaran bersama untuk menggali dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Tiga hal lain adalah komponen bangsa memiliki peran dan kontribusi penting. Perumusan dan penerapan strategi budaya oleh seluruh kekuatan bangsa meniscayakan peran pemerintah lebih sebagai regulator, fasilisator dan penyedia sumber daya,” beber Umar Shahab.
Lebih lanjut ditegaskannya, penyegaran dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan efektif bila disertai perbaikan kurikulum pengajaran dan pendidikan agama serta tata kelola pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat yang baik.
(Source: poskotanews.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »