BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Pol Dharma Pongrekun, melihat kondisi Indonesia saat ini dalam keadaan mengkhawatirkan. Negeri ini menurut dia sedang dijajah oleh sistem yang menggiring pemikiran masyarakat seperti robot.
“Saat ini kita akan digiring kepada suatu kondisi di mana kita akan dikunci, tidak mempunyai cita rasa dan karsa, dan kita akan dibawa menjadi seperti robot,” kata Dharma dalam Dialog Meja Bundar dengan tema Mengimami Pancasila Merealisasikan Cita-Cita Indonesia di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu, 21 September 2019.
Dia menjelaskan, yang dimaksud manusia sebagai robot bukan keadaan tubuh berubah menjadi besi, melainkan semua kehidupan telah dibentuk dalam sistem tertentu. Satu sistem yang membuat masyarakat Indonesia tidak lagi mempunyai kehendak bebas selain mengikuti sistem yang ada.
“Bukan badan kita robot, badan kita tetap manusia, tapi kita sudah sangat masuk dalam sistem itu dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tidak punya kehendak sudah di kunci dengan sistem yang ada,” ujarnya.
Dharma pun mengajak agar masyarakat Indonesia memperhatikan seluruh sistem yang ada di dunia. Sebab, semua sistem yang tersebar di seluruh dunia akan diberi standar internasional.
“Apa yang disebutkan dengan international standard itu? Itu adalah cara menstandarkan semua konsep atau sistem yang ada. Ujung-ujungnya (sistem tersebut) kita akan dibawa menjadi jauh dari iman kepada kemahakuasaan Tuhan, (atau) yang sering saya sebutkan itu ateis,” tuturnya.
Dia berpendapat, secara simbolis, meski sistem yang dijalankan sebagian manusia saat ini menjunjung agama, sistem itu tidak menempatkan Tuhan sebagai tujuan perjalanan hidup. Semua kehidupan digantungkan pada kecanggihan teknologi.
“Waspadai ini, saya tidak menakut-nakuti. Tetapi ini perlu kita waspadai. Jangan karena kita ingin teknologi lalu kita harus mengeluarkan uang banyak, tetapi manfaatnya justru malah memakan balik kepada penggunanya,” ucapnya.
(Source: inews.id)
“Saat ini kita akan digiring kepada suatu kondisi di mana kita akan dikunci, tidak mempunyai cita rasa dan karsa, dan kita akan dibawa menjadi seperti robot,” kata Dharma dalam Dialog Meja Bundar dengan tema Mengimami Pancasila Merealisasikan Cita-Cita Indonesia di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu, 21 September 2019.
Dia menjelaskan, yang dimaksud manusia sebagai robot bukan keadaan tubuh berubah menjadi besi, melainkan semua kehidupan telah dibentuk dalam sistem tertentu. Satu sistem yang membuat masyarakat Indonesia tidak lagi mempunyai kehendak bebas selain mengikuti sistem yang ada.
“Bukan badan kita robot, badan kita tetap manusia, tapi kita sudah sangat masuk dalam sistem itu dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tidak punya kehendak sudah di kunci dengan sistem yang ada,” ujarnya.
Dharma pun mengajak agar masyarakat Indonesia memperhatikan seluruh sistem yang ada di dunia. Sebab, semua sistem yang tersebar di seluruh dunia akan diberi standar internasional.
“Apa yang disebutkan dengan international standard itu? Itu adalah cara menstandarkan semua konsep atau sistem yang ada. Ujung-ujungnya (sistem tersebut) kita akan dibawa menjadi jauh dari iman kepada kemahakuasaan Tuhan, (atau) yang sering saya sebutkan itu ateis,” tuturnya.
Dia berpendapat, secara simbolis, meski sistem yang dijalankan sebagian manusia saat ini menjunjung agama, sistem itu tidak menempatkan Tuhan sebagai tujuan perjalanan hidup. Semua kehidupan digantungkan pada kecanggihan teknologi.
“Waspadai ini, saya tidak menakut-nakuti. Tetapi ini perlu kita waspadai. Jangan karena kita ingin teknologi lalu kita harus mengeluarkan uang banyak, tetapi manfaatnya justru malah memakan balik kepada penggunanya,” ucapnya.
(Source: inews.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »