BENTENGSUMBAR.COM - Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik meminta agar aparat keamanan menarik personelnya dari wilayah Puncak, Papua usai peristiwa kontak tembak antara kelompok sipil bersenjata (KSB) dengan aparat keamanan, Kamis, 19 September 2019. Baku tembak antara aparat dengan KSB itu itu menewaskan tiga warga sipil.
Willem mengatakan permintaan penarikan pasukan itu perlu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di masyarakat.
"Permintaan itu sudah disampaikan saat pertemuan dengan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab yang dilaksanakan di Ilaga Sabtu (21/9)," kata Willem seperti dikutip Antara, Minggu, 22 September 2019.
Willem mengatakan sebagai kepala daerah pihaknya mendukung permintaan tersebut mengingat yang menjadi korban adalah masyarakat karena KSB menggunakan mereka sebagai tameng.
"Masyarakat akan terus menjadi korban sehingga pihaknya berharap ada pola lain yang diterapkan saat melakukan pengejaran terhadap KSB," kata Willem.
Kata Willem, pertemuan yang juga dihadiri Ketua Tim Asistensi Kapolri Irjen Pol Paulus Waterpauw berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan dilakukan untuk rekonsiliasi hingga Kabupaten Puncak kembali aman.
"Di Papua harus dilakukan tindakan persuasif guna meminimalisir korban di tengah masyarakat," kata Bupati Wandik.
Sementara Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto secara terpisah mengakui permintaan penarikan yang disampaikan kepada Pangdam XVII Cenderawasih saat berkunjung ke Ilaga.
Namun dalam pertemuan tersebut Pangdam Cenderawasih menyatakan belum memutuskan langkah terkait permintaan penarikan pasukan karena harus disampaikan kepada pimpinan dan Bupati Kabupaten Puncak, Papua.
"Bupati sudah membuka surat terkait masalah tersebut, ujar Eko.
Kontak tembak antara KSB dengan aparat keamanan selain menyebabkan tiga warga meninggal juga melukai empat warga sipil. Korban meninggal dan korban luka saat ini sudah dievakuasi dan dirawat di RSUD Timika.
(Source: cnnindonesia.com)
Willem mengatakan permintaan penarikan pasukan itu perlu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di masyarakat.
"Permintaan itu sudah disampaikan saat pertemuan dengan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab yang dilaksanakan di Ilaga Sabtu (21/9)," kata Willem seperti dikutip Antara, Minggu, 22 September 2019.
Willem mengatakan sebagai kepala daerah pihaknya mendukung permintaan tersebut mengingat yang menjadi korban adalah masyarakat karena KSB menggunakan mereka sebagai tameng.
"Masyarakat akan terus menjadi korban sehingga pihaknya berharap ada pola lain yang diterapkan saat melakukan pengejaran terhadap KSB," kata Willem.
Kata Willem, pertemuan yang juga dihadiri Ketua Tim Asistensi Kapolri Irjen Pol Paulus Waterpauw berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan dilakukan untuk rekonsiliasi hingga Kabupaten Puncak kembali aman.
"Di Papua harus dilakukan tindakan persuasif guna meminimalisir korban di tengah masyarakat," kata Bupati Wandik.
Sementara Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto secara terpisah mengakui permintaan penarikan yang disampaikan kepada Pangdam XVII Cenderawasih saat berkunjung ke Ilaga.
Namun dalam pertemuan tersebut Pangdam Cenderawasih menyatakan belum memutuskan langkah terkait permintaan penarikan pasukan karena harus disampaikan kepada pimpinan dan Bupati Kabupaten Puncak, Papua.
"Bupati sudah membuka surat terkait masalah tersebut, ujar Eko.
Kontak tembak antara KSB dengan aparat keamanan selain menyebabkan tiga warga meninggal juga melukai empat warga sipil. Korban meninggal dan korban luka saat ini sudah dievakuasi dan dirawat di RSUD Timika.
(Source: cnnindonesia.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »