BENTENGSUMBAR. COM - Anggota Kodim /0809 Kediri dalam hal ini Koramil 0809/11 Pare serta anggota Polres Kediri menyita ratusan buku bertema komunis dari tiga toko buku di wilayah Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri. Dari berbagai judul buku yang disita, dua di antaranya adalah tulisan aktivis Soe Hok Gie, Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan dan Di Bawah Lentera Merah.
Tiga toko buku tersebut antara lain Toko Buku Q Ageng satu dan dua di Jalan Brawijaya No. 67 Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dan Toko Buku Abdi Jalan Brawijaya No. 123. Dari tiga toko tersebut milik dua orang pemilik.
Pengamanan 160 buku-buku paham komunis ini berawal dari laporan informasi Babinsa yang ditugaskan dalam Bantuan Personil (BP) Unit Intelijen Koramil Pare . Petugas mendatangi tiga toko tersebut untuk melakukan pengamanan buku-buku berpaham komunis.
Setelah dilakukan pengamanan ratusan buku tersebut kemudian diamankan di tiga tempat yakni Koramil 0809/11 Pare, Polres Kediri dan Kesbangpol Kediri.
Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno, SE, M.Si (Han) pada merdeka.com membenarkan adannya pengamanan buku-buku tersebut. Dia beralasan dilakukan untuk menghindari keresahan di masyarakat
Pengamanan buku-buku tersebut dalam rangka menghindari keresahan di masyarakat. Kemudian mulai hari ini akan dilakukan kajian oleh Kejaksaan Kabupaten Kediri bersama, TNI, Polri dan Kesbangpol. Kita bareng-bareng melakukan kajian, nanti hasilnya bagaimana kita tunggu saja, kata Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, M.Si, (Han) Dandim, Kamis, 27 Desember 2018.
Penjualan buku paham komunis ini dianggap bertentangan dengan Tap MPRS No 25 Tahun 1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia. Sementara itu, pemilik toko akan dihadirkan ke Markas Koramil Pare untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Data dari Koramil 0809/11 Pare menyebutkan judul dan jenis buku yang diambil di Toko Q Ageng jln. Brawijaya No. 24 adalah:
1. Lenin: 3 buah
2. Empat karya filsafat : 11 buah.
3. Menempuh jalan rakyat ( DN Aidit) : 4 buah.
4. Manifesto Partai Komunis : 5 buah.
5. Benturan NU PKI 1948 - 1965 : 4 buah.
6. Negara dan revolusi : 2 Buah
7. Orang-Orang di persimpangan kiri jalan : 21 buah.
8 . Nasionalisme, Islamisme, Marxisme : 14 buah.
9. Oposisi rakyat : 4 buah.
10. Gerakan 30 September 1965 : 3 buah.
11. Catatan perjuangan 1946-1948 : 8 buah.
12. Kontradiksi MAO-Tse - Sung : 18 buah.
13. Negara Madiun : 15 buah.
14. Menempuh jalan rakyat DN Aidit : 4 buah.
15. Islam sontoloyo : 5 buah.
16. Sukarno orang kiri revolusi & G 30 S 1965 : 2 buah.
17. Maestro partai komunis : 4 buah.
18. Komunisme ala Aidit : 2 buah.
19. Di bawah lentera merah : 1 buah
Total Buku di Toko Q Ageng jln. Brawijaya No. 24 sebanyak = 119 buah
Dari Toko Buku Abdi jln. Brawijaya No. 123 yang disita:
1. Gerwani : 3 buah
2. Islam Sontoloyo : 1 buah.
3. Negara Madiun : 8 buah.
4. Di bawah lentera merah : 7 buah.
Total Buku Abdi jln. Brawijaya No. 123 = 19 Buah .
(Sumber: merdeka.com)
Tiga toko buku tersebut antara lain Toko Buku Q Ageng satu dan dua di Jalan Brawijaya No. 67 Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dan Toko Buku Abdi Jalan Brawijaya No. 123. Dari tiga toko tersebut milik dua orang pemilik.
Pengamanan 160 buku-buku paham komunis ini berawal dari laporan informasi Babinsa yang ditugaskan dalam Bantuan Personil (BP) Unit Intelijen Koramil Pare . Petugas mendatangi tiga toko tersebut untuk melakukan pengamanan buku-buku berpaham komunis.
Setelah dilakukan pengamanan ratusan buku tersebut kemudian diamankan di tiga tempat yakni Koramil 0809/11 Pare, Polres Kediri dan Kesbangpol Kediri.
Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno, SE, M.Si (Han) pada merdeka.com membenarkan adannya pengamanan buku-buku tersebut. Dia beralasan dilakukan untuk menghindari keresahan di masyarakat
Pengamanan buku-buku tersebut dalam rangka menghindari keresahan di masyarakat. Kemudian mulai hari ini akan dilakukan kajian oleh Kejaksaan Kabupaten Kediri bersama, TNI, Polri dan Kesbangpol. Kita bareng-bareng melakukan kajian, nanti hasilnya bagaimana kita tunggu saja, kata Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, M.Si, (Han) Dandim, Kamis, 27 Desember 2018.
Penjualan buku paham komunis ini dianggap bertentangan dengan Tap MPRS No 25 Tahun 1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia. Sementara itu, pemilik toko akan dihadirkan ke Markas Koramil Pare untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Data dari Koramil 0809/11 Pare menyebutkan judul dan jenis buku yang diambil di Toko Q Ageng jln. Brawijaya No. 24 adalah:
1. Lenin: 3 buah
2. Empat karya filsafat : 11 buah.
3. Menempuh jalan rakyat ( DN Aidit) : 4 buah.
4. Manifesto Partai Komunis : 5 buah.
5. Benturan NU PKI 1948 - 1965 : 4 buah.
6. Negara dan revolusi : 2 Buah
7. Orang-Orang di persimpangan kiri jalan : 21 buah.
8 . Nasionalisme, Islamisme, Marxisme : 14 buah.
9. Oposisi rakyat : 4 buah.
10. Gerakan 30 September 1965 : 3 buah.
11. Catatan perjuangan 1946-1948 : 8 buah.
12. Kontradiksi MAO-Tse - Sung : 18 buah.
13. Negara Madiun : 15 buah.
14. Menempuh jalan rakyat DN Aidit : 4 buah.
15. Islam sontoloyo : 5 buah.
16. Sukarno orang kiri revolusi & G 30 S 1965 : 2 buah.
17. Maestro partai komunis : 4 buah.
18. Komunisme ala Aidit : 2 buah.
19. Di bawah lentera merah : 1 buah
Total Buku di Toko Q Ageng jln. Brawijaya No. 24 sebanyak = 119 buah
Dari Toko Buku Abdi jln. Brawijaya No. 123 yang disita:
1. Gerwani : 3 buah
2. Islam Sontoloyo : 1 buah.
3. Negara Madiun : 8 buah.
4. Di bawah lentera merah : 7 buah.
Total Buku Abdi jln. Brawijaya No. 123 = 19 Buah .
(Sumber: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »