BENTENGSUMBAR. COM - Sekretaris Jenderal Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan akan memperkuat daerah-daerah yang masih lemah. Hasto mengatakan akan menggunakan calon legislatif untuk mensosialisasikan Jokowi - Ma’ruf di dua daerah yang lemah seperti di Jawa Barat dan Sumatera Barat.
“Kami kerja bareng, turun ke bawah,” ujar Hasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 13 Desember 2018.
Kondisi dua daerah yang lemah pada Pilpres 2014, Jawa Barat dan Sumatera Barat berbeda kondisinya. Kota dengan yang menjadi basis-basis Golkar, seperti Tasikmalaya, Indramayu, Bekasi, dan Depok positif akan dimenangkan. Golkar pun diakui jadi senjata mereka di Sumatera Barat. Ditambah dengan kampanye yang telah dilakukan Ketua Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra di Padang, Hasto optimis memenangkan kedua daerah ini dalam Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2014, Jokowi paling banyak kalah angka di Jawa Barat. Sedangkan di Ranah Minang, Jokowi paling banyak kalah secara persentase.
Namun, Hasto belum bersedia membeberkan daerah mana saja yang rawan kalah. Menurut dia elektabilitas itu bersifat dinamis. Hasto mengatakan strateginya yang jelas basis suara akan mereka perkuat, dan daerah abu-abu akan mereka maksimalkan. Ada pun untuk menggarap daerah lawan, daerah di mana dukungan masih lemah, ia akan mengerahkan kekuatan gabungan antara partai dan relawan.
“Daerah lawan, itu daerah yang masih lemah, kami keroyok bersama-sama dengan gotong royong, dengan partai dan relawan,” kata dia.
Ada pun salah satu yang tergolong dalam daerah lemah itu adalah Provinsi Banten, tanah kelahiran Ma'ruf Amin sendiri. Sebelumnya Bravo 5 mengungkapkan data temuan mereka. Hasilnya, sebanyak 58,7 persen suara di Provinsi Banten masih berpihak ke kompetitor ketimbang ke Jokowi - Ma'ruf Amin.
Ketua Bravo 5, Fachrul Rozi mengatakan pengaruh elektabilitas Ma'ruf Amin sebagai putra daerah Banten belum ia ketahui. "Kami akan lakukan evaluasi."
(Sumber: tempo.co)
“Kami kerja bareng, turun ke bawah,” ujar Hasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 13 Desember 2018.
Kondisi dua daerah yang lemah pada Pilpres 2014, Jawa Barat dan Sumatera Barat berbeda kondisinya. Kota dengan yang menjadi basis-basis Golkar, seperti Tasikmalaya, Indramayu, Bekasi, dan Depok positif akan dimenangkan. Golkar pun diakui jadi senjata mereka di Sumatera Barat. Ditambah dengan kampanye yang telah dilakukan Ketua Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra di Padang, Hasto optimis memenangkan kedua daerah ini dalam Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2014, Jokowi paling banyak kalah angka di Jawa Barat. Sedangkan di Ranah Minang, Jokowi paling banyak kalah secara persentase.
Namun, Hasto belum bersedia membeberkan daerah mana saja yang rawan kalah. Menurut dia elektabilitas itu bersifat dinamis. Hasto mengatakan strateginya yang jelas basis suara akan mereka perkuat, dan daerah abu-abu akan mereka maksimalkan. Ada pun untuk menggarap daerah lawan, daerah di mana dukungan masih lemah, ia akan mengerahkan kekuatan gabungan antara partai dan relawan.
“Daerah lawan, itu daerah yang masih lemah, kami keroyok bersama-sama dengan gotong royong, dengan partai dan relawan,” kata dia.
Ada pun salah satu yang tergolong dalam daerah lemah itu adalah Provinsi Banten, tanah kelahiran Ma'ruf Amin sendiri. Sebelumnya Bravo 5 mengungkapkan data temuan mereka. Hasilnya, sebanyak 58,7 persen suara di Provinsi Banten masih berpihak ke kompetitor ketimbang ke Jokowi - Ma'ruf Amin.
Ketua Bravo 5, Fachrul Rozi mengatakan pengaruh elektabilitas Ma'ruf Amin sebagai putra daerah Banten belum ia ketahui. "Kami akan lakukan evaluasi."
(Sumber: tempo.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »