Indosat Rugi Rp 1,25 Triliun dalam 9 Bulan

Indosat Rugi Rp 1,25 Triliun dalam 9 Bulan
BENTENGSUMBAR. COM - PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami kerugian sebesar Rp 1,25 triliun selama periode Januari-September 2018. Mengutip laporan keuangan perusahaan pada kuartal III-2018, kinerja Indosat menurun drastis dibandingkan periode sama di 2017 yang untung Rp 1,22 triliun.

Kerugian ISAT hingga kuartal III didorong oleh turunnya pendapatan, yakni dari Rp 22,565 triliun di 2017 menjadi Rp 16,76 triliun di 2018. Pada kuartal III-2018, pendapatan Indosat disumbang oleh sektor selular sebesar Rp 13,17 triliun, MIDI (Multimedia, Komunikasi Data, Internet) sebesar Rp 3,02 triliun dan telekomunikasi tetap sebesar Rp 568,58 miliar.

Selain itu, perseroan mengalami kerugian kurs Rp 188,24 miliar dalam waktu 9 bulan pertama di 2018. Posisi arus cash (cash flow) juga mengalami penurunan, yakni dari negatif Rp 196,21 miliar di kuartal III-2017 menjadi negatif Rp 546,57 miliar di kuartal III-2018.

Kinerja 3 Perusahaan Telko: Laba Telkom Turun, XL dan Smartfren Rugi

Kuartal III-2018 menjadi cerita tak mengenakan bagi perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Mengutip laporan keuangan masing-masing perusahaan, emiten telekomunikasi yang telah menyampaikan laporan keuangan 9 bulanan ialah PT Telkom Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Pertama, Telkom melaporkan laba bersih selama 9 bulan pertama di 2018 sebesar Rp 14,426 triliun. Laba bersih periode Januari-September 2018 tersebut turun 20,59 persen dibandingkan periode yang sama (year-on-year/yoy) di 2017 sebesar Rp 17,922 triliun.

Sementara BUMN telekomunikasi ini meraih pendapatan Rp 99,203 triliun selama periode Januari-September 2018, atau meningkat dibandingkan periode sebelumnya (yoy) yang senilai Rp 97,003 triliun.

Kedua, XL Axiata mencatatkan kinerja keuangan negatif yakni rugi Rp 145 miliar selama periode Januari-September 2018. Angka ini membaik dibandingkan laporan laba rugi periode yang sama di 2017 yakni rugi Rp 238 miliar.

Terakhir ialah Smartfren. Perusahaan telekomunikasi ini mencatatkan kerugian Rp 2,503 triliun selama 9 bulan pertama di 2018. Kerugian Smartfren membaik daripada catatan rugi pada periode Januari-September 2017 yang sebesar Rp 2,822 triliun.

Sementara pendapatan perusahaan milik Sinar Mas Communication & Technology ini tercatat sebesar Rp 3,949 triliun pada periode Januari-September 2018, atau meningkat dari periode yang sama di 2017 sebesar Rp 3,318 triliun.

(Sumber: kumparan.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »