Andi Arief Kritik Prabowo Lagi, “Gak Angkat Persoalan Substansi Masyarakat”

Andi Arief Kritik Prabowo Lagi, “Gak Angkat Persoalan Substansi Masyarakat”
BENTENGSUMBAR. COM - Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief kembali melancarkan kritik terhadap Prabowo Subianto.

Menurut Andi Arief, calon presiden nomor urut 02 itu selama ini tidak mengangkat persoalan substantif yang dialami rakyat.

Hal itu diungkapnya menanggapi aksi saling serang dan sindir antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sepanjang masa kampanye Pilpres 2019.

Demikian disampaikan Andi Arief kepada PojokSatu.id, di Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 30 November 2018.

Ia menyatakan, saling serang dan sindir antara kedua capres tersebut sama sekali tidak ada manfaatnya.

“Gak ada manfaatnya. Lebih pada profile mereka berdua saja. Bukan substansi apa yang dialami rakyat,” katanya.

Sayangnya, Prabowo selama ini malah juga tidak mengangkat persoalan-persoalan substansi rakyat dalam setiap kesempatan.

“Ini ada masalah,” ucapnya.

“Kita mendukung orang yang, ya apa boleh buat lah,” sesalnya.

Lebih lanjut, permasalahan utama di negeri ini adalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran (ekonomi) serta tidak adanya ruang demokrasi yang sehat.

“Kita berharap ingin memperbaiki dua ini (ekonomi dan demokrasi), tapi Prabowo juga nggak ngomong itu,” terang Andi.

Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono itu menambahkan, bahwa pihaknya sebagai kawan koalisi sejatinya sudah cukup sering mengingatkan dan memberikan masukan.

“Akan terus kita ingatkan untuk menjamah persoalan-persoalan substansi masyarakat,” kata dia.

Diberitakan PojokSatu.id sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik aksi saling serang dan sindir antara Jokowi dan Prabowo dalam beberapa waktu terakhir.

SBY menyatakan, dalam setiap gelaran pemilu pada saat kampanye di negara manapun, akan selalu diwarnai dengan saling serang dan saling sindir.

Akan tetapi, ia menyesalkan bahwa aksi saling serang dan saling sindir itu malah tidak mendidik.

“Tapi yang diserang jangan pribadinya. Tapi programnya, kebijakannya, apa yang ditawarkan kepada rakyat,” ujarnya.

Saling serang, kritik dan sindiran itu, jelasnya, boleh saja dilakukan. Asalkan, bukan pribadinya.

Melainkan program kerja, kebijakan dan apa yang ditawarkan kepada rakyat Indonesia saat memimpin Indonesia lima tahun mendatang.

“Nanti kan 17 April rakyat memilih. Ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo,” lanjutnya.

Karena itu, rakyat harus tahu, nengerti dan paham dengan tawaran program antara Jokowi dan Prabowo.

“Apa program dan kebijakan Pak Jokowi lima tahun ke depan. Pak Prabowo (program) apa lima tahun ke depan,” jelasnya.

Mantan Presiden keempat RI itu berharap, masa kampanye Pilpres 2019 ini tidak hanya mendidik dan mencerdaskan, tapi juga memberikan tawaran kepada rakyat.

“Rakyat yang akam memilih dan ‘membeli’. Jangan hiruk pikuk kampanye diwarnai hanya serang menyerang secara pribadi, kata-kataan, ini itu,” urai SBY.

Aksi saling serang itu, terangnya, diyakininya tidak akan pernah diinginkan rakyat.

“Mungkin menarin untuk pers, maaf, tapi yang diinginkan rakyat bukn itu,” tegasnya.

Menurutnya, rakyat pasti menginginkan situasi yang damai dan tentram, tanpa diwarnai dengan saling serang antar pemimpin.

“Apa sih yang akan dilakukan di negeri ini lima tahun mendatang, baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo,” tutupnya.

(Sumber: pojoksatu.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »